"Apa kamu sudah siap, baby?" Ucap krist pada singto.
"Sudah, krist" ucap singto.
"Ayo pulang" ucap krist.
Hari ini krist dan singto memang berencana akan pulang ke kota. Sudah satu minggu krist berada di desa bukankah krist berjanji pada tay hanya akan pergi satu minggu, jadi dia menepati janjinya untuk pulang di hari ke-7 dia berada di desa.
Krist dan singto berjalan kaki dengan tangan yang saling bertautan, menelusuri jalanan yang masih tanah dan juga becek bekas hujan tadi malam.
Mereka berjalan sambil bercanda tawa, bercerita bagaimana hidup mereka ke depannya dengan adanya buah hati di tengah-tengah mereka. Krist tersenyum kecil membayangkan jika anak mereka sudah lahir nanti.
"Apa kamu lelah?" Tanya krist.
"Tidak" ucap singto.
"Tapi anak ku pasti lelah" ucap krist sembari menggendong tubuh singto secara tiba-tiba sehingga membuat singto reflek mengalungkan tangannya di leher krist.
"Krist, turunkan aku!!" Ucap singto.
"Tidak, aku akan menggendong mu hingga pasar" ucap krist sembari melangkahkan kakinya pergi dari sana.
Singto masih berusaha melepaskan diri dari krist, dia hanya tak mau krist akan kelelahan karna menggendong dirinya.
Hampir 30 menit berjalan, kini krist menurunkan singto, mereka hampir tiba di pasar lokal sekarang.
"Apa kamu lelah, huh!?" Ejek singto.
"Aku hanya tak mau kamu malu jika ku gendong hingga pasar" ucap krist sembari mencubit hidung singto.
****
Perjalanan memakan waktu hampir 5 jam, akhirnya sekarang krist dan singto tiba di rumah mereka.Setelah mandi dan berpakaian lengkap, kini krist dan singto merebahkan tubuh mereka di atas ranjang, mengistirahatkan tubuh mereka setelah melakukan perjalanan jauh tadi.
"Apa kamu lelah?" Tanya krist.
"Ya, kaki ku terasa sakit" keluh singto.
Krist beranjak dari posisinya, dia duduk dan mengangkat kaki singto ke pahanya, lalu memijat kaki singto.
"Apa kamu tak lelah, krist?" Tanya singto.
"Tidak" ucap krist.
Singto memejamkan matanya menikmati pijatan dari krist, cukup lama krist memijat kakinya kini singto merasa jika tangan krist mulai berpindah ke pantatnya.
"Tangan mu!" Ucap singto.
"Maaf, tangan ku memang suka tak terkendali jika sudah menyentuh tubuh mu" ucap krist.
Singto mendengus kesal mendengarnya dan lebih memilih untuk memejamkan matanya mengabaikan kode dari krist.
"Sing..." Ucap krist saat melihat nafas singto mulai teratur, seperti dia tertidur.
"Sayang..." Ucap krist sekali lagi, tetap singto tak ada pergerakan, itu artinya dia benar-benar tidur!? Baiklah, krist gagal mendapatkan jatahnya malam ini.
Krist memilih untuk ikut merebahkan tubuhnya di samping singto dan memejamkan matanya menyusul singto ke alam mimpi.
***
Pagi hari menyapa, krist beranjak dari ranjang dengan hati-hati takut akan membangunkan sang suami, krist berjalan ke kamar mandi, membersihkan diri, dia berencana akan menemui tay hari ini, itu sebabnya pagi-pagi sekali krist sudah bangun.Hingga disinilah saat ini krist berada, dia sedang duduk di ruang tamu rumah tay bersama dengan tay.
"Apa kamu yakin dengan apa yang kamu ucapkan tadi?" Ucap tay kepada krist.
YOU ARE READING
Love at the village ✓
FanfictionKrist perawat seorang aktor papan atas, setiap harinya di habiskan dengan bekerja, dia juga selalu di kejar wartawan membuat krist jengah, hal itu membuatnya nekat melarikan diri ke sebuah desa terpencil yang ia yakini tak akan ada seorang pun yang...