Part 16

507 56 47
                                    

"A-apa kita tidak makan, krist?" Tanya singto gugup, karna sedari tadi krist terus menatap dirinya.

Bahkan sebelum makanan datang, krist terus menatapnya sehingga membuat singto salah tingkah. Apa ada yang salah darinya?

"Apa kamu sudah lapar?" Tanya krist tanpa mengalihkan tatapannya.

"Tentu saja, kamu terus menatap ku sejak tadi, apa kamu tak menyadari jika makanan pesanan kita sudah tiba sejak tadi?" Ucap singto sambil cemberut.

"Tentu saja, kamu terus menatap ku sejak tadi, apa kamu tak menyadari jika makanan pesanan kita sudah tiba sejak tadi?" Ucap singto sambil cemberut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maaf, ini mungkin karna aku terlalu merindukan mu sehingga membuat ku seperti ini" ucap krist sambil terkekeh kecil.

"Cih!? Kamu selalu mengucapkan omong kosong sejak tadi" ucap singto sinis.

"Apa kamu tak mempercayai itu?" Ucap krist.

"Tentu saja tidak, ku pikir aku tak sepenting itu sehingga membuat mu harus merindukan ku" ucap singto.

"Aku baru mengatakan jika aku merindukan mu, tapi kamu tak mempercayai ku. Bagaimana jika ku katakan jika aku mencintai mu? Bahkan sejak pertama kali kita bertemu saat itu?" Ucap krist sembari menatap mata singto.

Singto terdiam mendengarnya, apa dia harus percaya? Apa pria seperti krist bisa di percaya? Apa benar krist mencintainya? Rasanya tak mungkin mengingat jika dunia krist sangatlah luas, ayolah dunia krist bukan hanya tentang singto. Bahkan di luar sana banyak yang lebih dari dirinya, kenapa krist bisa menyukainya?

"Aku tak percaya" ucap singto setelah lama terdiam.

"Katakan, apa yang harus ku lakukan agar kamu percaya?" Tanya krist.

"Kamu tak perlu melakukan apapun, karna sampai kapanpun aku tetap tak bisa mempercayai mu!" Ucap singto.

Krist menghela nafas mendengar itu, ia hanya tersenyum dan mulai fokus dengan makanan di hadapan mereka.

"Apa kamu tak takut jika ada fans mu melihat mu di sini? Apa lagi saat kamu makan bersama ku" ucap singto sembari menatap ke sekitar.

"Tidak" ucap krist.

"Bagaimana jika kamu di tanyai banyak hal nanti? Termasuk mereka bertanya dengan siapa kamu makan malam?"

"Aku hanya perlu menjawab aku makan malam dengan kekasih ku" ucap krist santai.

*Blush... wajah singto terasa panas saat mendengar itu, ia yakin jika wajahnya memerah bagai kepiting rebus sekarang.

Tidak, singto tak akan tertipu dengan omong kosong krist. Singto harus sadar diri, dunia krist dan dirinya berbeda.

Hampir 30 menit mereka makan, kini keduanya beranjak dari tempat mereka, berjalan keluar dari restoran.

"Mau kemana lagi?" Tanya krist kepada singto.

"Ayo pulang"

"Ini masih terlalu awal untuk pulang, ayo berjalan ke suatu tempat" ucap krist sembari menggandeng tangan singto.

Love at the village ✓Where stories live. Discover now