~happy reading~
"Bundaaa!" teriak seorang remaja dari dalam kamar,namun tidak ada sahutan dari sang bunda sehingga menyebabkan ia berteriak kembali "bundaa! topi sama dasi adek mana?"
"Astagfirullah,adek jangan teriak teriak ini masih pagi," ucap sang bunda saat memasuki kamar putra ketiganya,pemuda itu adalah Vano.
"Adek nyari topi sama dasi kan?,itu udah bunda taruh di dalam laci,makanya kalok nyari barang itu yang bener" ucap Bulan kemudian memberikan topi dan dasi yang telah di ambilnya kepada Vano.Vano tersenyum menerimanya,"makasih bunda,"
"Iya sama sama,bunda kebawah dulu ya,kalok udah selesai cepetan kebawah untuk sarapan" ucap Bulan kemudian keluar dari kamar Vano,
"Bundaaaaa!"
Belum sempat Bulan menuruni tangga ia malah mendengar suara teriakan lagi,tapi kali ini bukan dari kamar Vano melainkan kamar di sebelah Vano,Bulan pun menghampiri kamar tersebut.
"Ada apa bang,kok teriak teriak?"
"Ini bun kaos kaki abang sebelah hilang,bunda tau gak dimana?" tanya Azka kepada Bulan,ia tengah mencari cari kaos kaki miliknya yang hilang.
"Kok bisa sih bang,yaudah pakai yang lain aja dulu kan yang putih banyak,"
"Masalahnya bun,semua hilang cuman sisa satu ini doang," adunya sembari memperlihatkan kaos kaki yang tinggal sebelah pada Bulan
"Astagfirullah,kamu ini ya,udah pakai yang ada aja dulu gapapa ga warna putih juga,pulang sekolah kita ke mall buat beli kaos kaki." Azka hanya mengangguk menanggapi ucapan Bulan
Bulan pun melenggang pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk keluarganya.
~~~~~
Vano dan Azka berjalan bersama menuju ruang makan yang berada di lantai dasar,di sana sudah ada kedua orang tuanya
"Pagi ayah,bunda,"
"Pagi boy/pagi sayang," ucap Willi dan Bulan
Vano dan Azka kemudian duduk di kursi yang kosong.
"Oh iya,mas kemana yah?" tanya Vano yang tidak menemukan kakak pertamanya
"Tadi mas berangkatnya pagi banget,katanya ada kepentingan di kampus"
"Oh oke" kemudian hening,mereka segera menghabiskan sarapannya dan berangkat ke sekolah/kantor masing masing.
Skip selesai sarapan.
"Adek sekarang bareng abang atau mau di anter ayah?" tanya willi pada Vano
"Engga yah adek mau naik motor sendiri aja"
"Oh oke kalok gitu abang sama adek hati hati ya"ucap willi kemudian memberikan uang saku pada keduanya
"Oke makasih yah,kita berangkat dulu, assalamualaikum," kompak mereka berdua lalu menyalimi tangan Willi dan Bulan bergantian
"Waalaikumsalam."
Vano merupakan remaja berumur 15 tahun yang kini baru memasuki jenjang SMA,ia memiliki dua saudara.sekarang ini Vano bersekolah di sekolah sang paman yaitu "ARD HIGH SCHOOL"sekolah bertaraf internasional.ia tak sendiri,kakak keduanya juga bersekolah di sana dan sekarang menempati kelas 11.
~~~~~
"Wih siapa tuh,"
"Gila keren banget tuh anak"
"Tapi kok dia bisa sama Azka ya"
"Aaa sini mas sama dedek"
"Dih kenal aja kagak lu"sahut teman di sebelahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Vano
Randomsepenggal kisah tentang seorang remaja bernama Vano dan sang keluarga ini adalah book pertama ku yang mohon dukungannya jangan takut pada masalah,karna hanya dengan adanya masalah kita dapat pelajaran baru. _elvano Gabriel ardiaz tidak bisa mendes...