✯~happy reading~✯
Mereka berlima kemudian makan dengan tentram tanpa ada suara sama sekali,Willi memang mengajarkan kepada sang putra jika sedang makan sebaiknya diam tidak bersuara.
~~~~~
Setelah makan malam selesai, keluarga willy berkumpul di ruang keluarga untuk sekedar santai ataupun mengobrol,kalau kata willi sih mempererat tali kekeluargaan.kini mereka ber empat sedang menonton TV bersama ,Vano yang rebahan di atas karpet berbulu dengan paha Dafa sebagai bantalnya,Willi yang sedang mengerjakan sesuatu di laptop nya dan Azka yang sedang mengerjakan tugas sedangkan Bulan sedang menyiapkan camilan dan membuatkan susu untuk Vano di dapur
Tak lama kemudian Bulan datang dengan nampan kecil berisi cookies dan susu coklat,"nih camilannya udah selesai," ucap Bulan menaruh nampan itu di atas meja
"Bunda susu adek mana?" tanya Vano dengan mata yang masih tertuju dengan tayangan botak kembar di televisi
"Ini sayang"ucap Bulan memberikan susu tersebut kepada Vano dan di terima baik oleh sang empu
"Oh iya gimana sekolah sama kuliah kalian tadi?"tanya Willi mengalihkan pandangan dari laptop
"Biasa aja gaada yang menarik yah,"jawab Azka
"Sama,gaada yang seru juga,"bsahut Dafa
"Terus kalok adek tadi gimana sekolahnya,nyaman?" tanya Willi pada sang bungsu
"Nyaman yah," jawab Vano seadanya
"Bagus deh kalok gitu,sekarang adek habisin susunya terus bobok ya udah malam,"ucap Willi
"Iya yah"kemudian Vano menghabiskan susunya, setelah habis dia berpamitan kepada keluarganya untuk pergi ke kamarnya.setelah Vano pergi mereka melanjutkan obrolan.
~~~~~
Secerah cahaya sudah menampakkan dirinya, sedangkan remaja itu masih tertidur pulas tanpa terganggu dengan sinar matahari yang masuk melalui jendela
"Adek bangun udah pagi,sekarang kan sekolah," ucap Bulan kemudian membuka gorden kamar Vano
"Lima menit lagi bundaaa," rengek Vano dengan nada khas bangun tidur
"Gaada gaada sekarang bangun mandi terus siap siap," Bulan menarik selimut yang menutupi Vano hingga membuat Vano mau tak mau harus bangun
"Bunda mah,iya iya ini adek mandi" ucap Vano mengucek matanya
"Jangan di kucek dek nanti merah,udah sana mandi bunda siapin seragamnya" setelah menyiapkan seragam Vano Bulan pun berlalu dari sana
Vano langsung mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi untuk melakukan ritual nya.Setelah selesai Vano kemudian masuk ke wal in closed untuk memakai seragam yang sudah di siapkan oleh sang bunda.sekarang Vano tengah berdiri di depan cermin sembari menyisir rambutnya.
Vano yang sudah lengkap dengan seragam nya pergi ke bawah untuk melakukan sarapan,entahlah pagi ini ia merasa sangat semangat
"Pagii semuaa," sapanya pada keluarga nya yang sudah menunggu di meja makan
"Pagi juga dek," jawab mereka semua
Kemudian Vano menduduki kursi kosong sebelah Azka dengan tenang,"mau apa dek biar bunda ambilin," tawar Bulan pada Vano
"Nasi goreng aja bun"jawab Vano
Kemudian Bulan mengambilkan nasi goreng untuk Vano, Mereka pun sarapan dengan tenang seperti biasa,hanya terdengar suara detingan sendok dan garpu.Hingga sarapan selesai Willi membuka suara
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Vano
Randomsepenggal kisah tentang seorang remaja bernama Vano dan sang keluarga ini adalah book pertama ku yang mohon dukungannya jangan takut pada masalah,karna hanya dengan adanya masalah kita dapat pelajaran baru. _elvano Gabriel ardiaz tidak bisa mendes...