~happy reading~
Saat ini Vano dan kedua temannya sedang berada di ruang keluarga,sudah sekitar 30 menit lebih,mereka di hukum oleh Dafa untuk berdiri di pojok ruangan.
"Mas kapan udahnya,Vano udah capek?" tanya Vano dengan lesu, berharap sang abang luluh,namun tak sesuai harapan,Dafa tak memperdulikannya,ia tetap melanjutkan menatap laptop.
"Udah yang sabar ini cobaan," ucap Romi,mengelus pelan rambut Vano
"Tapi kan gw capek rom," jawab Vano kembali
"Gapapa Van paling entar juga udahan," ucap Riski dengan entengnya,namun Vano tak menjawab,ia hanya terus menunduk.
Karna tak mendapat jawaban dari Vano,Riski menoleh ke arah Vano dan sedikit mengguncang tubuh Vano yang menunduk," hei,Vano,lu oke?" tanyanya pada Vano,Vano mengangkat sedikit kepalanya.
"Van lu mimisan anjir" pekik Riski saat melihat ada darah yang terus mengalir dari hidung Vano,Romi sama paniknya dengan Riski namun dia berusaha untuk lebih tenang.
"Jangan dongak van," saran Romi dan Vano menurutinya.
Dafa yang mendengar bocah bocah itu sedikit berisik,langsung menghampiri ketiganya," kenapa beri- eh adek,kamu mimisan,coba mas liat" panik Dafa,Vano yang mendengar suara sang abang langsung berbalik.
"M-mas-" hampir saja dia limbung ke lantai,untungnya dengan sigap Dafa menahan tubuh Vano
"m-mas p-pu-pusing" lirih Vano yang berada di dekapan Dafa,tanpa babibu Dafa langsung menggendong Vano menuju kamarnya dengan di ikuti kedua teman Vano.
Sampai di kamar Vano,Dafa membaringkan tubuh Vano dengan perlahan,dia berniat untuk menelpon Jack.
Saat mencari kontak Jack,tangan Dafa di cekat oleh tangan Vano," ja-jangan panggil un-uncle,ad-d-dek ga papa mas," lirih Vano,Dafa hanya menuruti perintah Vano,kemudian ia mengambil tisu di nakas untuk membersihkan darah dari hidung Vano.
Selesai membersihkan darah di hidung Vano,Dafa menatap sang adik,ternyata Vano sudah tertidur.Dafa beralih kepada Riski dan Romi yang berada di sofa
"kalian mau menginap lagi?" tanya Dafa
Romi menggeleng," enggak deh mas,kayaknya Vano butuh istirahat,kita pulang aja."setelahnya Romi menarik pelan tangan Riski untuk pulang bersamanya.
"kita pulang dulu mas,assalamualaikum," ucap Romi
" waalaikumsalam,hati hati,oh iya hp kalian juga ada di meja ruang keluarga,ambil aja" jawab Dafa dan di acungi dua jempol oleh Riski.
Dafa menyelimuti tubuh Vano hingga dada kemudian berlalu dari sana.
~~~~~
Di ruang keluarga yang sunyi dan hanya diiringi oleh rintik hujan,ada seseorang yang sedang sibuk berkutat dengan laptop di depannya,dengan secangkir teh yang setia menemaninya.Ia seakan tak peduli dengan sekitarnya.
"Assalamualaikum,mas lagi apa sih,serius amat" ucap seseorang yang baru memasuki ruang keluarga,bersama dengan istrinya
"Waalaikumsalam,mas lagi nyelesain tugas yah," jawab pemuda yang sedari tadi fokus pada laptop,ia adalah Dafa,tadi setelah dari kamar Vano,Dafa kembali ke ruang keluarga untuk menyelesaikan tugas yang belum selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Vano
Randomsepenggal kisah tentang seorang remaja bernama Vano dan sang keluarga ini adalah book pertama ku yang mohon dukungannya jangan takut pada masalah,karna hanya dengan adanya masalah kita dapat pelajaran baru. _elvano Gabriel ardiaz tidak bisa mendes...