- bab 4

241 14 4
                                    

✯~happy reading~✯

Mereka pun kekantin bersama sama sambil bercanda ria kecuali Azka sih,kalok dia mah stay kalem, dia itu memang kurang bersosialisasi makanya dia sering di sebut kulkas berjalan oleh teman temannya,gatau aja temannya kalok Azka di rumahnya gimana pasti jika tau sifat Azka di dalem rumahnya mereka cengo dan tak percaya.

~~~~~

Sesampainya di kantin mereka bertujuh mencari meja yang kosong kemudian menempatinya

"Kalian pada mau pesen apa? biar gw sama Miftah yang pesen"tawar Doni

"Nasgor sama es jeruk"ucap Azka

"Samain aja semua bang biar mudah" saran Vano

"Yaudah samain aja semua,jadi nasgor 7 sama es jeruk 7 ya,ada tambahan?"ucapa Miftah

"Udah itu aja"kompak mereka.

Tak lama pesanan mereka sampai,mereka pun memakannya dengan lahap sesekali mengobrol santai, Vano dan kedua temannya semakin dekat dengan Azka dkk karana mereka sering kumpul bersama

"Eh bang habis ini ngapain lagi agendanya?" tanya Riski pada Azka

"Pulang" ucap Azka singkat

"Hah?maksud?" bingung Riski

"Maksudnya habis istirahat langsung pulang gaada agenda lagi" bukan Azka yang menjawab melainkan Doni,Riski pun hanya mengangguk.

~~~~~

Bel pulang berbunyi lima menit yang lalu,saat ini Vano sedang menuju parkiran dimana motornya berada,seseorang tiba tiba menepuk pundaknya dari belakang.

"Anjirr"kaget Vano kemudian menghadap kebelakang

"Loh om Samuel kok bisa ada di sini" keget Vano lagi ternyata yang menepuk pundaknya adalah sang paman, kakak dari sang ayah.

"Emang kenapa kalok om disini,kan ini sekolah milik om" ucap Samuel d ngan nada sombongnya pada Vano

"Dih sombongnya,inget om banyak orang yang sombong itu umurnya ga panjang" ucap Vano

"Kan om cuman bilang bukan sombong"

"Sama aja,oh iya om mau langsung pulang?" tanya Vano

"Rencananya sih om mau ke rumah kamu ada urusan sama ayah kamu,ayo,kamu sekalian aja ikut om pakai mobil om"

"Tapi motor aku gimana om?"

"Tenang biar bodyguard om yang urus" Vano pun hanya pasrah mengiikuti Samuel

Mereka melanjutkan perjalanan menuju rumah Vano,setelah beberapa saat terjadi keheningan di dalam mobil karna Vano sudah terlelap.

Sesampainya di mansion Willi, Samuel memarkirkan mobilnya di garasi,dia menoleh ke sebelahnya ternyata Vano masih tidur dengan nyenyak,karna merasa kasian jika harus membangunkan Vano yang tidur Samuel pun menggendong Vano memasuki mansion

"Loh kak Sam Vano kenapa?"tanya Willi khawatir dengan menghampiri Samuel yang menggendong Vano

"Cuman tidur bocahnya,bentar aku bawa Vano ke kamarnya dulu"kemudian Samuel melenggang pergi menuju kamar Vano di lantai dua,setelah Samuel menidurkan Vano di ranjangnya ia pun kembali kebawah.

I'm VanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang