4.

1.4K 111 4
                                    

Wonyoung masuk ke kamarnya dan mengunci pintu. Wonyoung terduduk lemas di lantai.

" Gw benci sama takdir gw, kenapa gw harus ditakdirkan sama cowok brengsek kayak dia?? "

Wonyoung terlalu lelah untuk memikirkan semua itu. Dia takut semua itu akan menggangu pendidikan yang sedang di tempuhnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Keesokan harinya wonyoung telah siap untuk pergi ke kampus seperti biasa. Gadis itu turun ke meja makan untuk sarapan.

Wonyoung memutar bola matanya malas, bagaimana tidak, pagi hari ia harus melihat elora dan sunghoon. Dua orang yang benar² membawa sial dihidupkannya.

" Mau kemana Lo? " Langkah wonyoung tertahan karena pertanyaan yang dilontarkan oleh sunghoon.

Namun sedetik kemudian wonyoung kembali berjalan ke garasi mobil, dan pergi ke kampus.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setibanya di kampus wonyoung bergegas menuju ke kelasnya untuk menemui sahabatnya yujin.

" Pagiii yujinnn~~~~ " sang empu yang merasa terpanggil menoleh.

" Pagiii juga wonyyy~~~ " yujin menggeser posisi duduknya, memberikan ruang untuk diduduki wonyoung.

" Jin, laper nih gw, kantin yuk!! " Yujin mengangguk. Kedua gadis itu berjalan menuju kantin kampus.

Mereka duduk di salah satu meja yang tersedia sembari menyantap mie ayam yang dipesannya.

" Oh iya, eumm, gimana Lo sama suami lo won?? " Yujin bertanya sambil mengunyah di mulutnya.

Wonyoung tersedak sehingga membuat yujin panik. " Uhuk!!!!uhuk!!! "

" Ehhh,, nih² minum dulu " wonyoung menerima segelas air putih yang diberikan yujin dan meneguknya sampai tandas.

" Kenapa won?? Ada masalah?? " Wonyoung hanya menatap ke bawah sembari menggigit bibir bawahnya.

" Kalo ada masalah cerita aja wony, jangan dipendam sendiri, ntar Lo bisa sakit "

Wonyoung menatap yujin " gak ada perubahan sama sekali jin, jujur gw capek ngadepin orang se egois dia. Tapi disisi lain,, gw juga gamau bikin orang tua kita kecewa "

Perlahan air mata wonyoung mengalir. Dengan sigap wonyoung mengusap air matanya agar tidak terlihat oleh yujin.

Hati yujin sakit melihat keadaan sahabatnya yang kacau seperti sekarang. Gadis itu beralih duduk ke samping wonyoung dan memeluk wonyoung dengan hangat.

" It's ok, mungkin ini jalan takdir Lo won. Tuhan ga mungkin ngasih ujian di luar kemampuan makhluknya. Rencana tuhan adalah yang terbaik won "

Wonyoung menggeleng lemah " gw hampir pengen nyerah aja jin, tapi, gw sadar masih banyak orang yang sayang sama gw di dunia yang kejam ini "

" Jangan nyerah won!! Lo kuat, tangguh !! Gw percaya Lo bisa ngelewatin semua ini!! "

" Makasih jin "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kelas hari ini selesai pada pukul setengah tujuh malam. Wonyoung tidak langsung pulang ke rumah melainkan ke rumah kakaknya, Jang daah.

Ting!!!

Bel rumah berbunyi, kakak wonyoung keluar menggunakan celemek.

" Eh, wony ayo masuk " wanita berusia 23 tahun itu mempersilahkan adiknya masuk ke rumahnya.

" Kenapa won?? Tumben banget kesini "

Wonyoung hanya diam sambil menatap kosong ke Sembarang arah. Tanpa sebab air mata wonyoung mengalir.

Matched | jangkku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang