Matched | jangkku

22.

Wonyoung. Gadis itu masih berada di taman. Walaupun kali ini sendiri. Karena Karina telah dijemput oleh Heeseung 30 menit yang lalu.

Sedangkan di mansion nan megah itu. Sunghoon sedang sibuk mengirimkan spam chat pada wonyoung.

Namun hasilnya, wonyoung tidak membalas satupun pesannya. Sunghoon bukanlah tipe orang yang sabar.

Jadi, pria itu mengambil jaket nya dan bergegas melajukan mobilnya ke arah taman.

Sampai.

Sunghoon berkeliling taman. Mencoba mencari gadis cantik itu.

Sunghoon sebenarnya letih. Sedari pagi dirinya dihujani banyak berkas berkas yang harus diperiksanya.
Sekarang ia harus mengitari taman hanya untuk mencari wonyoung.

Sampai tepat di kursi taman. Wonyoung sedang duduk. Menikmati angin malam yang menerpa wajahnya.

Sunghoon menghampiri gadis itu. Tangannya menyentil dahi wonyoung.

" Awhhh!! " Ringis wonyoung.

Gadis itu mengusap dahinya dan menatap tajam sunghoon.
" Jam berapa sekarang? "

" Apasih!! Ganggu aja!! "
Wonyoung membuka ponselnya.

Sekarang ternyata sudah jam 22.28 KST. Bahkan dirinya tidak sadar sudah berada di taman selama itu.

" Pulang. " Titah Sunghoon.

" Ga mau. "

" Pulang atau gw seret? "
Walaupun nada bicara Sunghoon sudah berubah menjadi lebih datar. Wonyoung tak gentar. Gadis itu masih tetap berada di tempatnya.

" Seret aja kalo bisa. "
Gadis itu dengan angkuhnya melipat tangan di depan dada.

" PARK WONYOUNG!!! PULANG!! "

Sunghoon sudah kepalang pusing sekarang. Gadis ini benar benar menguji kesabarannya. Tanpa sadar sunghoon malah membentak gadis itu membuatnya terdiam.

Manik indah itu berkaca kaca. Sunghoon sadar perbuatannya. Ia memijat pelipisnya.

" Maksud gw bukan git--- "

" JANGAN BENTAK GW!! Gw ga suka..... "

Air mata itu turun begitu saja. Wonyoung menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya yang terbalut lengan sweater pink itu.

" Maaf. Gw ga sadar. Pulang ya?? Ini udah malem. "

Wonyoung tetap menangis. Jujur, ia sangat kaget ketika sunghoon membentaknya.

" Won.... " Sunghoon mencoba melunakkan nada bicaranya.

Wonyoung menatap Sunghoon dengan mata sembabnya.
" Pulang. Ini udah malem. Gw juga gini demi Lo won. Kalo misalnya Lo diculik lagi gimana? Mau? "

Wonyoung menggeleng sembari menunduk.
" Tapi jangan bentak bentak.... "
Cicitnya takut.

" Gw ga bermaksud. Gw mungkin terlalu pusing sama kerjaan hari ini. Maaf malah ngelampiasin emosi gw ke Lo. "

Wonyoung berdiri dari duduknya.
" Yaudah. Ayo pulang. "

Gadis itu berjalan mendahuluinya. Langkah kakinya begitu cepat. Sepertinya wonyoung akan mendiamkan sunghoon selama berminggu-minggu lagi.

BRUKK!!

Wonyoung tersandung batu dan tersungkur. Sunghoon terkejut dan menghampiri wonyoung yang meringis pelan.

" Astaga, Lo ngapain sih?! "

Wonyoung mendelik.
" Lo ga liat apa?! "

Setelahnya sunghoon langsung memeriksa lutut wonyoung. Ternyata bagian itu terluka.