Babe

1.3K 82 6
                                    

Om Reval?", Charlie bergumam pelan saat melihat lelaki paruh baya itu mulai memasuki ruang rawat Babe.

"Si Tua itu benar benar tidak tahu situasi".Alan mencoba masuk dan menarik Reval keluar tapi pergerakannya ditahan oleh Jeff dan Way.

"Hei,hei lepaskan aku!".

Babe menatap tajam kepada sosok yang menampakkan wajah sedih di hadapannya itu.

Merasakan bahwa situasi mulai memanas,Charlie memegang Tangan Babe dengan mata yang tidak lepas dari gerak gerik Reval.

"Om Reval,Ini bukan waktu yang tepat untuk itu,Phi Babe baru saja bangun dan aku tidak mau dia drop".

Reval menggelengkan kepalanya tegas

"Tidak Charlie,aku harus bicara pada anakku saat ini juga aku mohon padamu untuk keluar dari sini karena aku ingin berbicara pada Babe".

Charlie menatap Babe lalu menggeleng tegas.

"Tidak om Reval,aku sudah berjanji pada Phi Babe kalau aku tidak akan meninggalkann-".

Ucapan Charlie terpotong saat Reval tiba tiba mendekat dan berdiri di sisi babe

Dia mendorong Charlie pelan dan berdiri diantara keduanya.

Tatapannya begitu sendu saat melihat Babe menatapnya dengan tatapan yang begitu tajam.

"Babe,ini ayah nak,maaf ayah se-".

"Kenapa baru sekarang".

Reval terdiam saat suara Babe terdengar dekat di telinga tuanya.

"Kenapa baru sekarang kau mencariku ayah?,Kenapa?,apa selama ini kau tidak pernah merindukanku?".

Reval sontak menggelengkan kepalanya kuat.

"Tidak babe,Ayah sangat merindukanmu,saat itu ayah merasa tidak punya jalan keluar lain,kau sakit hingga harus dirawat di rumah sakit yang jelas biayanya sangat mahal nak, sedangkan saat untuk sekedar memberikanmu makan saja ayah sudah sangat kepayahan.
Dan saat itu Tony datang dan menawarkan kehidupan yang nyaman untukmu jadi tanpa pikir panjang ayah langsung setuju dan menandatangani surat perjanjian yang disiapkan olehnya".Reval menatap tangan pucat Babe dengan ragu.

Ingin meraih tapi takut dengan penolakan sang putra terkasih.

"Seharusnya ayah bertanya padaku,aku disana sendirian menunggu ayah datang, aku yang masih berusia belia harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa ayah sudah pergi tanpa mengajakku".

Air mata yang ditahan Babe akhirnya luruh karena memori masa kecil yang begitu menyakitkan untuknya.

"Tony memang mencukupi semua kebutuhanku,mulai dari makanan,tempat tinggal,pakaian bahkan pendidikan tapi ayah dia tidak pernah menganggap ku putranya,Dia membesarkanku untuk dijual ayah".Babe berkata dengan suara yang terdengar lemah.

"Aku tahu bahwa dia menipu kita dan membuat usaha ayah menjadi bangkrut,Aku sangat marah dan datang menghampirinya,aku mencaci dan mengamuk sampai harus dipegangi oleh Bodyguardnya,dia kesal dan tanpa ragu langsung menampar ku dihadapan yang lainnya.".babe meraih tangan Reval dan meletakkannya di pipinya

"Dia menampar anakmu ini ayah,apa ayah masih berpikir kalau dia adalah orang tua yang baik untukku"Babe berbicara dengan air mata yang terus mengalir.

Charlie diam diam merasa cemas karena suara Babe sudah terdengar sangat lemas

Dia tidak mau babe memaksakan diri hingga berujung drop.

"Saat berusia 18 tahun aku keluar dari rumah itu ayah,Aku hidup di jalanan sampai bertemu dengan Phi Alan,Dia baik sekali karena mau menerimaku menjadi salah satu mechanic di bengkelnya padahal saat itu aku tidak mengerti apapun ayah".Babe terus bicara sambil menatap mata Reval.

What IFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang