Pt-8

115 17 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Porco Galliard PoV

"Nikmati saja pemandangannya dulu, setelah puas, baru tanyakan apapun yang ingin kau tanyakan",kataku seraya mendudukkan diri diatas hamparan rerumputan hijau ini

Lihatlah,tidak seperti gadis atau wanita lain,dia benar-benar berbeda dengan caranya sendiri

Jika aku membawa Pieck kesini,sudah pasti dirinya akan melayang dan berputar-putar menikmati keindahan padang rumput ini seperti halnya gadis-gadis pada umumnya,tapi gadis yang kubawa ini—dia hanya tersenyum sembari terpejam menikmati kedamaian ini

Dia jelas sangat berbeda....

"Porco,bagaimana Marcel bisa tau tempat ini?", celetuknya berbalik untuk bertanya

Wajahnya terlihat begitu penasaran dengan binar bahagia,"waktu kapten Magath memerintahkan untuk mencari lencana khusus Marley saat pelatihan kadet,Marcel hampir tersesat disini,berakhir dia baru bisa kembali ke lapangan waktu sorenya,itupun semua kadet lain sudah bubar, pelatihannya selesai",jelasku

Dia mendekat dan mendudukkan diri disisi kananku,"dan dia ingin menunjukkan tempat ini padaku?", tebaknya mengulang ucapanku saat akan membawanya kemari beberapa menit lalu

"Hm,katanya ingin membuat kejutan untukmu,sebelum pergi ke pulau itu...",aku berucap lirih seraya menatap rerumputan dibawah ku

"Marcel itu tipe pria romantis dengan sikap lembut", komentarnya berusaha mengubah topik

"Iya, jika seandainya dia masih disini,pastinya dia akan memandikanmu sepanjang waktu dengan kasih sayang dan cinta",responku.Dia memang benar,Marcel tak hanya hebat dalam percintaan,tapi juga hebat dalam kepemimpinan

"Didermaga sebelum berangkat 9 tahun lalu,dia mencuri ciuman pertamaku—

"Uhukk! Uhukk!!Haaa!!?

Aku tersedak liurku sendiri,jika itu memang benar,berarti Marcel mengambil ciuman pertama [Name] dan ciuman pertamanya saat masih remaja!,9 tahun lalu—berarti [Name] masih dibawah umur,12 tahun

"Hahahah! Reaksi mu payah,Pock!",ledeknya

"Kau serius,kan?,itukan ilegal!", komentar ku

"Hm~,kau memang benar.Tapi seandainya bukan karena ciuman itu,aku dan Marcel tak akan sadar perasaan satu sama lain hingga detik ini,terlebih setelah kematiannya,aku pasti akan menyesal seumur hidup",celotehnya sembari memandangi langit yang dipenuhi awan

"Aku tau sedikit tentang kemesuman Marcel...",kujeda ucapanku sejenak menunggu reaksi penasaran darinya

"Oh ya?,apa itu?",antusiasnya semakin mendekat,itu ekspresi yang kutunggu

"Dia sering mengintipi pelacur-pelacur jalanan yang selalu bermesraan dengan tamunya ditempat umum",jelasku

"HaaaH!!?,kau tidak bercanda!?",pekiknya yang langsung kutanggapi dengan anggukkan

"Tapi dia tak menyangkal kala ku tanyai.Katanya,itu lumayan untuk dijadikan pengalaman saat berhubungan dengan seseorang dimasa depan..heh! Tak kusangka dia sudah mempraktekkannya diusia sangat muda",dengusku

"Porco,aku harus segera pulang"

"Hah?, cepat sekali?,padahal kita baru saja sampai disini",beo ku

"Aku harus mengemasi barang-barang ku,Pock.Malam ini aku akan datang kerumah Tuan Galliard,rumahmu", mendengar penuturannya,aku tak bisa lagi menahan senyum senangku

Porco Galliard X reader_-_[SNK FINAL_SEASON_1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang