Pt-9

120 13 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

[FullName] PoV

"Dengan siapa?"

Saat ku perhatikan dari jarak saat ini, sepertinya putri tunggal Finger ini sedang merona.Ya,dia sedang tersipu

"Ayo katakan!,siapa pria beruntung yang mendapat cintamu itu?",ucapku menarik-narik kain mantel nya itu terkesan mendesak

Ah!,jatuh cinta.Seandainya Marcel masih ada disini,aku tak akan merasa aneh melihat anak muda yang sedang kasmaran seperti Pieck saat ini

"P-Por...co",bisiknya pelan

Aku tak akan menampik,hatiku melonjak senang kala mendengar ungkapan si tunggal Finger ini

Itu berarti mereka akan menjadi pasangan.duo sejolu yang selama ini aku angan-angankan,pasangan yang selalu kukagumi kebersamaannya

PIECK dan PORCO

dua nama itu sangat cocok bersanding!

"Kau serius kan,Pieck?",gumamku pelan seraya menatap gadis ini dengan tatapan melotot

Pertanyaan ku itu ditanggapi dua anggukkan dari Pieck,"aahhYass!!! Aku benarkan Zeke-san!!! Porco dan Pieck-chan itu berjodoh!!! Ahahahah!! Aku menang!! Aku menang!!

"—Pieck! Kau sudah memberitahu Porco tidak?",tanya ku lagi

"Belum", lirih sedih si dara ini,antusiasme ku jadi pergi begitu saja

"Kenapa!?",beo ku terperangah

"Aku tidak cukup berani mengatakannya pada Porco",jawabnya sembari memalingkan muka

"Kalau begitu biar ku bantu!", semangatku muncul ditempat yang dipandangi Pieck

Tapi sekali lagi,gadis Finger itu mengalihkan pandangannya lagi

"Pieck-chan,kau takut mengambil resiko.kenapa harus memikirkan hal yang belum tentu akan terjadi?",sebalku kembali ke tempat dudukku

"Aku tidak tau bagaimana berhadapan dengannya nanti seandainya dia menolakku",balasnya memutari bibir cangkir itu dengan telunjuknya

"Hhhhh,itu urusan belakangan.Kau tidak mau kan, sewaktu-waktu kecolongan",desakku

"Tapi,[Name]-san,apakah otakku akan sempat memikirkan hal belakangan itu jika aku akan terlalu malu kalau-kalau dia sampai menolak perasaanku",frustasi Pieck,aku menanggapinya dengan hendikkan bahu

"Memangnya siapa yang pernah mati karena malu?", celetukku enteng

"[Name]-san, sepertinya berdiskusi tentang asmara denganmu adalah pilihan buruk", komentar Pieck seraya memejamkan matanya dan mendongak

"Hhhh.Toh,aku tak memanggil mu datang kesini,aku akan—

Tick..tock..tick..tock...TENG..TENG

"10:00"

"Ya sudah,terima kasih untuk waktu dan sarannya,aku pulang dulu.Selamat malam [Name]",

"Ya"

Bagaimana ini?,Porco pasti akan murka.
Porco itukan temperament'.

Daripada memikirkan tanpa melakukan apapun,lebih baik aku segera berangkat.Kuharap gerbang menuju tembok dalam penampungan belum tertutup

[FullName] PoV end...

Author PoV

Dengan perasaan campur aduk,gadis tinggi bermanik gelap itu memasukkan barang-barang yang tadi sempat ia kumpulkan untuk dibawa menginap di rumah keluarga Galliard

Porco Galliard X reader_-_[SNK FINAL_SEASON_1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang