Prolog

13 1 0
                                    

Dalam rasa yang terpendam, hampa, dan suram. Kekosongan yang terbelenggu. Menyatu dengan raga yang terlena. Hanya menanti penderitaannya segera berakhir. Jika memang tidak pernah berakhir, maka akan ia ciptakan sendiri alur hidupnya yang lebih layak. Dengan caranya sendiri tentu saja.

"Akan kuberikan cinta luar biasa seperti yang pernah kamu inginkan, Ana," gumaman lemah, tetapi penuh keyakinan.

Tubuhnya sedikit tergerak, tetapi rantai panjang menghalangi pergerakannya. Menatap tajam pakaian pasien berwarna putih yang ia kenakan. Ruang hampa dominan putih itu menjadi tempat paling menyesakkan.

***

Terima kasih sudah membaca.

Tanindamey
Minggu, 10 Maret 2024


SILAMWhere stories live. Discover now