PROLOG

26.9K 1K 45
                                    

🍉😽🌹








Apa yang kalian pikirkan tentang seorang anak kecil yang berusia 2 tahun 6 bulan??Benar!!

Seorang anak kecil biasanya akan sibuk bermain dan belajar bersama teman-teman dan keluarga nya.Akan tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi seorang anak kecil yang hidup sebatang kara tanpa adanya sosok keluarga di sisinya.

****

Di tengah panasnya terik matahari dan tebalnya polusi di Jakarta, Indonesia.

Seorang anak kecil tetap gigih melangkah,dengan langkah kecilnya, ia menyusuri jalanan yang sibuk, mencari barang-barang bekas yang mungkin masih memiliki nilai. Dalam karung kecil yang ia bawa di pundaknya, ia berharap dapat menemukan sesuatu yang bisa dijual untuk mendapatkan sedikit uang.

Anak kecil berusia dua tahun, itu dengan pakaian lusuhnya menyusuri jalanan mencari barang-barang bekas tanpa menggunakan alas kaki membuat kaki mungilnya lecet.

"Bayi",mungkin itulah julukan yang lebih pantas untuk nya yang baru saja berusia dua tahun.

"Nak,Zu."panggil seorang pria paruh baya, membuat anak kecil yang membawa karung itu menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah orang yang memanggilnya.

"Kek jo?"ujar anak kecil yang bernama zu, itu dengan mata berbinar binar.
Pria paruh baya yang bernama Joko, itu mengangguk seraya melangkah mendekati zu, dengan membawa sebuah kantong plastik pada tangan kanannya dan sebotol air mineral pada tangan kirinya.

"Napa,kek?"Zu tersenyum manis seperti yang sering dilakukan nya,saat bertemu dengan orang dewasa.

Sesampainya di hadapan,zu.kakek joko mengulurkan tangannya.

"Ambil lah,nak.Kamu pasti belum sarapan kan?"tutur kakek Joko dengan sebuah senyuman yang menghiasi bibir keriput nya.

Zu terdiam,meskipun benar dirinya belum sarapan akan tetapi dia tidak serta-merta langsung menerima pemberian kakek Ditatapnya wadah kecil berisi bubur bayi  beserta sebotol air berisi susu itu lalu beralih menatap kakek Joko.

"Kek,da kan?"tanyanya dengan suara khas cadelnya.

Kakek Joko yang seakan paham maksud zu,pun tersenyum seraya mengacak rambut balita, itu.

"Tentu saja anak kecil, tidak mungkin kakek memberikan ini kepada mu, kalau kakek sendiri belum makan."

Zu yang mendengar, itu hanya tersenyum malu-malu.Dengan ragu ia pun mengulurkan tangannya menerima pemberian kakek Joko.Setelahnya , dengan tersenyum manis Zu menatap kakek Joko.

"ma Aci,akek."lirihnya dengan mata berkaca-kaca.

"Sama-sama,nak.Jangan menangis, sekarang cucilah tangan mu dengan air ini,lalu makanlah."

"Iap,kek."dengan langkah riangnya,Zu menurunkan karung yang sejak tadi berada di pundaknya itu,lalu segera mencuci tangannya.

Kakek Joko yang melihat tingkah anak kecil itu hanya tersenyum seraya menggelengkan kepalanya.Dirinya tidak pernah menyangka,disaat anak-anak seusia zu,sibuk bermain dan belajar tapi tidak dengan anak itu yang malah sibuuk mencari uang.

🌹Baby Zu🌹(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang