JANGAN MENGAMBIL PUTRAKU

3.5K 240 100
                                    

🌿🌹🌿🌹 HAPPY READING🌹🌿🌹🌿

                                    🌷

                                    🍂

               
                                    🌷

                                    🍂

*•*•*•*

   Dua hari telah berlalu baik Li maupun Wei belum ada yang membuka mata semenjak kejadian Li yang pingsan di depan UGD malam itu.

Hari ini adalah hari ketiga Wei berada di RS dan hari kedua bagi Zu.Sampai saat ini perkembangan kondisi kedua putra Li itu ,masih berada dalam kondisi yang belum stabil.Terlebih Wei kondisi mental dan fisiknya yang sama-sama tidak baik-baik saja sering kali membuatnya Drop.

Kini keduanya berada dalam ruangan yang berbeda ,Wei yang berada dalam ruangan ICU dan sikecil Zu dan Li  yang berada dalam kamar perawatan.

Li,pria paruh baya itu juga belum sadarkan diri semenjak mendapatkan kabar mengenai kondisi kesehatan kedua putranya yang sama-sama berjuang untuk bertahan hidup.

Lin menatap sendu ke arah putra dan cucunya yang masih setia menutup mata,
"Kapan kalian akan bangun boy?"

Dua hari terbaring lemah di atas brankar RS membuat sikecil Zu menjadi lebih kurus dari sebelumnya.Pipi chubby nya kini mulai menjadi tirus .

Hikaru mengelus lembut surai putih putranya, matanya berkaca-kaca melihat wajah pucat cucu bungsunya yang kini sedang berjuang antara hidup dan mati.

Melihat wajah pucat cucunya membuat kilasan memori ,detik-detik sebelum putrinya pergi untuk selamanya meninggalkan keluarganya kembali bermunculan di dalam pikiran Hikaru.Membuat pria paruh baya itu merasa takut dan khawatir secara bersamaan.

Hikaru meraih tangan sikecil yang bebas dari infus dan menggenggamnya dengan erat,"Jangan ambil cucuku,sayang.Dia belum mengenal kami sebagai keluarganya."batin Hikaru.

"Apa mimpi kalian terlalu indah sampai kalian tidak ingin bangun,hm?"tanya Jun menatap nanar kearah sepasang ayah dan anak itu yang masih setia menutup mata.

"Apa kalian tidak merindukan kami?"Jun mengusap ujung matanya yang berair.

"Mereka pasti akan segera bangun,jangan khawatir."Ujar Yuki mengelus pelan pundak saudara dari adik iparnya itu, membuat tangis Jun pecah detik itu juga.

"Kapan mereka akan bangun,Ge?"Jun memeluk Yuki dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Yuki.

Yuki mengelus punggung bergetar Jun,dia paham bagaimana perasaan pria dipelukannya itu.Yuki juga pernah merasakannya saat dirinya harus menyaksikan adik bungsunya merenggang nyawa dihadapannya setelah menyampaikan informasi tentang putra bungsunya.

Satu hal yang sangat Yuki khawatirkan saat ini adalah kondisi kesehatan sikecil yang selalu menurun drastis setiap harinya.

Yuki takut,dia takut kehilangan orang yang dirinya sayangi untuk kesekian kalinya.
Dulu dia kehilangan sang ibu karna melindungi dirinya dan kedua saudaranya dari musuh Hikaru yang tiba-tiba menyerang Mansion pada saat penjagaan sedang lengah.

Beberapa tahun yang lalu dia juga harus kehilangan adik yang sangat dirinya  sayangi karna perbuatan musuh  adik iparnya sendiri.

Dan sekarang apakah Yuki juga harus kehilangan keponakan yang sangat amat dia sayangi seperti dirinya menyayangi ibu dari ponakannya itu.

Rasanya Yuki tidak akan sanggup untuk kehilangan lagi,sudah cukup dengan kehilangan dua wanita yang sangat berarti dalam hidupnya dia tidak ingin kehilangan ponakannya juga.

🌹Baby Zu🌹(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang