PERMATA KELUARGA

13.7K 770 8
                                    

                     "HAPPY READING"












Tap...tap..tap...

BRAKK

BUGH

Tuan Li mendekati buntalan daging, itu dengan tergesa-gesa, tidak peduli dengan kakinya yang terluka karena menginjak pecahan kaca dari tanaman hias yang dia senggol.

Setibanya di hadapan Zu,Tuan Li berjongkok dan meraih tubuh gempal Zu.Tanpa berkata apapun,Li mendekap erat tubuh mungil putranya.

Cup...

"Baby, Daddy sangat merindukan mu."Li,menangis tersedu-sedu .Membuat keempat putranya melongo seperti orang bodoh , sungguh mereka tidak percaya melihat sang Daddy menangis tersedu-sedu untuk pertama kalinya setelah kepergian sang mommy.

Wen tersenyum tipis melihat reaksi dari keluarga nya.Ditatapnya sang adik yang terlihat tidak nyaman dalam dekapan sang Daddy.

"Eugh..."Si kecil melenguh pelan,ia mencoba menjauhkan wajah Wang, yang berada di ceruk lehernya.

Tangan mungilnya bergerak perlahan mendorong wajah tegas dan tampan milik Daddy nya,membuat sang empu menyadari ketidaknyamanan sang putra, kemudian melepaskan pelukannya.

Li menangkup wajah bulat si kecil dengan satu tangan nya,lalu menatap dalam netra sipit yang mirip dengan miliknya.bola mata berwarna biru ,sebiru laut dan iris mata berwarna putih.

Air kristal kembali melewati rahang tegas,Li.Membuat tatapan tajam miliknya tergantikan dengan tatapan lembut dan sendu.

"Putra Daddy."satu kata yang terus digumamkan oleh Li membuat Zu, menatapnya dengan tatapan lugu dan polos nya, sejujurnya bayi itu, tidak mengerti akan apa yang diucapkan oleh pria yang saat ini sedang memeluknya.

"Dy."Tanpa sadar Zu mengucapkan kata yang terus didengarnya.Hanya kata itu juga yang dapat Zu sebutkan.Membuat Li menatap tidak percaya pada sosok mungil dihadapan nya itu.

"Iya sayang,ini Daddy.Kamu putra Daddy."Li mengusap kasar ujung matanya yang berair.Sekali lagi ia membawa Zu kedalam dekapannya mendekapnya dengan erat seakan-akan tidak membiarkan siapapun melihat dan menyentuh putranya, miliknya ,buah hatinya dan sang istri tercinta.

Yumi Takahashi, Seorang wanita berdarah Jepang yang berprofesi sebagai seorang desainer terkenal.
Yang memiliki beberapa cabang butik besar yang berada di Jepang, Negara kelahirannya dan China Negara kelahiran suami dan anak-anaknya.
Yumi dan Li menikah atas dasar perjodohan .Orang tua mereka merupakan sahabat karib dengan demikian mereka memutuskan untuk menjodohkan anaknya agar hubungan mereka semakin kuat .

Li menikahi yumi pada usia 18 tahun,Mereka menikah muda.
Secara lambat laun waktu berlalu pernikahan yang awalnya dijalani tanpa adanya rasa cinta ,kini menjadi pernikahan yang sangat harmonis,dimana keduanya sudah saling menerima dan saling mencintai.
Hingga kebahagiaan mereka berkali-kali lipat pada saat Yumi di nyatakan mengandung buah hati mereka pada saat 2 tahun pernikahan mereka.

Kehamilan pertama Yumi membuat Li belajar menjadi suami yang produktif dan siaga untuk istri dan calon buah hatinya nanti.Dari sanalah awal kebahagiaan mereka .

kebahagiaan mereka terus berlanjut sampai kehamilan ketiga Yumi.Dimana sebelum terjadinya penyerangan yang membuat istri dan calon putranya menghilang.
Setelah kejadian tersebut membuat kebahagiaan yang dirasakan Li dan putra-putranya lenyap seketika bersama dengan hilangnya sang nyonya dan calon tuan muda.

*Back to topik*

Hiro bersedekap dada menatap ke arah Wen dan Wei secara bergantian.Mambuat Wei yang menyadarinya balas menatap Hiro dengan tatapan khas miliknya,datar dan tajam.

Berbeda dengan mereka,Wen tidak menghiraukan kedua saudaranya ia lebih memilih memperhatikan adik dan Daddy nya.

Penasaran akan sesuatu,Hiko melirik ke arah Gege keduanya.
"Ge."

"Hm"jawab Wei dan Wen bersamaan.membuat Hiro yang melihatnya, menepuk jidatnya.

"Wen Gege."ralat Hiko.

"Hm,kenapa?"Wen mengalihkan perhatian nya pada sosok adik pertamanya, itu.

"Dimana dan bagaimana bisa Gege menemukan keberadaan adik?"tanya Hiko dengan pelan.

Wen dan Hiro menatap tidak percaya pada sosok Hiko.Pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Hiko adalah kali pertamanya ia, berbicara panjang lebar.

"Ha, kamu Hiko gege kan ,si es kutub?"Hiro meraih bahu kembarannya dan sedikit mengguncang nya.

"Ck."Hiko menepis kasar tangan adiknya lalu beralih menatap serius wajah tampan Wen, menunggu jawaban dari pertanyaan nya .

Wen merotasi kan bola matanya menatap jengah pada adik kembarnya itu.
Sementara Wei ,ia juga menatap kembarannya, menunggu jawaban dari rasa penasarannya.

Dengan ogah-ogahan Wen mulai menjelaskan.
"Aku menemukannya berbaring meringkuk di depan sebuah ruko saat tengah deras hujan.Aku tak sengaja menemukannya saat melewati tempat itu setelah pulang dari kantor."Wen menghentikan ceritanya sejenak seraya tersenyum tipis memandang wajah polos adiknya.

"Saat aku menemukan nya,aku tidak tahu kalau dia adalah adik kita yang hilang."lanjut Wen.

"Lalu kapan Gege mengetahui kalau baby adalah adik kita yang hilang?"tanya Hiro dengan raut wajah penasaran.

"Saat aku membawanya ke dalam mobil,aku tidak sengaja menatap manik matanya yang sangat mirip dengan Daddy.Bukan hanya netra matanya,tapi warna rambut ,bibir dan hidungnya Semuanya merupakan duplikat dari Daddy."

"Semua yang ada pada dirinya mengingatkan ku pada Daddy sehingga malam itu,saat aku membawanya ke mansion. Aku mengambil sehelai rambutnya lalu meminta Arlo untuk membawanya ke rumah sakit dan melakukan tes DNA keesokan harinya aku juga membawanya ke rumah sakit untuk tes DNA melalui darah."

Hiro dan Wei saling bertatapan dengan kebingungan. Mereka tidak bisa mempercayai apa yang mereka dengar dari Wen.

Hiro akhirnya mengeluarkan suara,
"Tunggu sebentar, Wen Ge. Apa yang Gege katakan? Baby itu benar-benar adik kita yang hilang?"

Wen mengangguk,
"Ya, Hiro. Setelah dilakukan tes DNA, hasilnya menunjukkan bahwa dia adalah adik kita yang hilang. Semua tanda-tanda fisiknya yang mirip dengan Daddy juga sangat membuatku yakin."

Wei masih terdiam, mencerna informasi yang baru saja dia dengar. Dia merasa campur aduk antara kegembiraan dan kebingungan.
"Jadi, dia benar adalah adik kandung kita,Zu ?" tanya Wei dengan suara bergetar.

Wen tersenyum dan mengangguk,
"Ya, Ge. Dia adalah bagian dari keluarga kita.Putra bungsu keluarga Wang"

Hiro merasa terharu dan senang.
"Ini adalah berita yang luar biasa, Ge. Kita harus memberikan sambutan yang hangat untuk adik kita bungsu kita."

Wen mengangguk setuju,
"Tentu, Hiro. Kita harus menjaga dan melindungi adik kita dengan sepenuh hati. Karna dia adalah permata keluarga kita, jadi kita harus menjaga dan menyayangi nya selalu."

Hiro tersenyum dan merasa bahagia.
"Aku tidak sabar untuk memeluk dan mencium adik kita. "

"Apa kamu yakin,lihat Daddy bahkan tidak bisa menenangkannya."Tunjuk Wen kearah sang Daddy.

Mendengar perkataanWen.Hiko dan Hiro menoleh ke arah Li dan ikut tersenyum manis melihat sang Daddy yang terlihat kesulitan untuk menenangkan putra bungsunya yang sedang menangis .

"Salah sendiri,hm."gumam Wen tertawa kecil.

"下一章见。"
"See you in the next chapter."

🌹Baby Zu🌹(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang