02

785 103 31
                                    

HAPPY READING!
.
.
.
.
.

• • •

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

Teman-teman Boboiboy memutuskan untuk tidak ikut karena tidak berani. Apalagi itu Hutan yang sangat terlarang.

Blaze senyum miris. "Cih, Cemen gitu aja ga berani" Hinanya di depan Teman-temannya. Teman-temannya hanya diam, Tidak peduli dengan perkataan Blaze.

"Apa kau ni Blaze, Seharusnya aku gamau ikut. Kau tau itu Hutan sangat Terlarang!, Namanya aja udah Hutan Mati!" Ucap Gempa.

"Eng, Bener kata Gempa, Seharusnya kita ga usah kesitu, Ini juga si Sosis, Demi uang aja mesti kesitu padahal orang kaya juga" Ketus Taufan ke Solar.

"Aku ga mentingin Uangnya, mentingin sih, dikit. Aku mentingin Viewersnya, Coba kita kesitu, sambil bawa alat pendeteksi hantu, Apa ga rame Viewers kitaa?" Jawabnya.

Duri dan Blaze langsung merinding seketika. "Ihh, Solar, Gamau akh, takut!" Kata Duri. "Kan sudah kubilang, Kalau gaberani aku saja yang pergi."

Gempa menolak mentah-mentah. "Kalau kau pergi sendiri, Lebih baik gausah pergi" Jawabnya dengan sedikit geram.

"Intinya jaga perilaku kalian."

B

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


B

esok Pagi.

Sebenarnya Duri, Blaze sama Taufan tidak ingin mengikuti perintahnya Solar. Orang bodoh mana yang mau ketempat terlarang hanya semata-mata untuk uang?

"Bawa seadanya aja, Kita hanya berkunjung, Video, abis itu pulang" Kata Solar yang diangguki mereka semua.

. . .

Kini, Mereka sekarang semua naik Perahu dayung, Sebenarnya..

FLASHBACK ON!

Solar baru baca di internet, Alias Google. Dia mencari keberadaan Hutan Mati, Berada di tengah Sungai, kaya sebuah pulau gitu.

Solar pun melihat seorang bapak-bapak yang menyewakan perahunya itu, untuk wahana air gitu, Tapi Solar guna untuk mendayung pergi ke Hutan Mati.

"Pak, Ini Perahunya Sewa berapa?" Tanya Solar. Bapak Itu Jawab. "Oh, Iki mung 30 ewu kanggo sampeyan, Kowe arep menyang ngendi?" Tanya Bapak itu dengan Bahasa Jawa. 'Pake bahasa jawa yang di Jawa Tengah, mungkin ada salah bahasa atau pengertian pino mohon maaf'

Translate ; Oh, Ini harganya 30 ribuan aja untuk kalian, Kalian mau kemana emangnya?"

Solar dan Yang lain bingung tidak bisa menjawab. Gempa maju duluan. "Enggih pak, adhik kula badhe nyewa prau kangge tindak ing Hutan Mati ing sisih lor mriku, Pak." Jawab Gempa dengan menggunakan bahasa Jawa.

Translate : Eh, Gini pak, Adik saya ingin menyewa perahu ingin ke Hutan Mati di Bagian Utara sana pak."

Saudaranya terdiam, Baru tau Gempa bisa bahasa jawa. "Apa tatap-tatap, Kan disekolah ada bidang study Bahasa Jawa" Jawabnya.

"Halahh!" Bisik Taufan disampingnya.

Bapak itu terkejut. "Apa sampeyan serius pengin alas pati? Alas kuwi mbebayani banget, aku ngelingake kowe kabeh aja nganti mrana."

Translate ; Apa, Kalian serius pingin ke Hutan Mati?, Hutan itu sangat berbahaya!, Saya memperingatkan Anda semua untuk tidak pergi ke sana

Solar buka suara. "Loh pak, Tapi kami ingin pergi kesana, Emang kenapa tidak Boleh?" Tanyanya penuh penasaran.

"Intine aku ngomong ora iso, ya ora iso. Yen arep nyewa prau menyang mrana, aku ora nglilani."

Translate ; Intinya aku ngomong ga bisa ya ga bisa, Kalau kalian nyewa perahu untuk kesana, Aku tidak ijinkan.

Solar emosi dengan ucapan bapak itu. Apa apaan dia mengaturnya. Solar memikirkan Ide yang diluar Nalar.

"Ah.. Gini saja pak, Yasudah kami sewa perahunya, Aku Janji Ga akan ke Hutan itu, Lagian kami hanya ingin Healing."

Gempa dan yang lain memelototkan matanya. Sungguh, Adik bungsunya ini pengen dipukul. Halilintar menurunkan jitakan kasih sayang nya ke Dahi Solar.

"Kau Gila?, Kamu gaingat kata tante 'Mama Solar' Kita harus hormat dan dengarin ucapan Orng tua!" Bisik nya.

Solar menggertakan Giginya. "Haish Diam lah!"

Bapak itu mengangguk setuju, Solar memberikan Uang sewa, Mereka semua menggunakan baju pelampung dan 2 pendayung.

Solar tersenyum bangga bisa menipu orang tua. Tapi apakah kalian tidak sadar.. Bahwa Bapak itu sebenarnya Tau? bapak ini, sengaja.

"Heh, Karena ini semua ide gilamu, Maka kamu yang mendayung bersama Halilintar." Ketus Gempa, Yang di setujui Oleh Taufan dan ketiga adiknya.

Solar hanya memutar matanya malas, dan menuruti Ucap Gempa.

Solar hanya memutar matanya malas, dan menuruti Ucap Gempa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesan yang terdapat ;

Turuti Ucapan dan hormati orang tua, Jangan membantah, Kita tidak tau, Masalah apa yang akan datang. Ingat, Masalah tidak memiliki bau, jadi bisa datang kapan saja.

N

ote ; Jika bahasa jawa yang diatas kurang tepat, Pino minta maaf, karena pino minta translatenya langsung ke ortu hwhwh.

• • •
.
.
.
.
.

To Be Continued

.
.
.
.
.

• • •

ALAS PATI ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang