Akhir-akhir cuaca semakin tidak menentu. Terkadang sangat panas, tapi tiba-tiba hujan mengguyur sadis. Lagi sedang enak-enaknya memijat kedua Boss Chindoku, eh! Malah hujan.
Pedahal suasana taman sedang romantis, soalnya bunga-bunga mekar dengan indah di musim ini. Semerbak harum manis itu bahkan sampai tercium di dalam pos satpam. Benar, sekarang kami berlima berada di dalam sepetak ruangan pos keamanan rumah Kokoh Calvin.
Di antara kami bertiga, aku, Samsul (Satpam Botak), Yadi (Tukang Kebun). Kedua pria kekar bongsor itu, yakni Kokoh Calvin dan Alan masih telanjang. Tubuh berotot mereka yang berminyak berhimpitan dengan kulit legam kami di dalam sini, membuat abang-abang seperti kami ini tergoda untuk menyentuh dan bertindak usil.
Kondisi mereka yang harus berdiri telanjang bersama kami ini membuatku semakin sange, begitu pula dengan Samsul dan Yadi, Satpam dan Tukang Kebun itu. Tangan mereka terus menggerayangi tubuh putih Kokoh Calvin dan Alan.
Kulihat Samsul dan Yadi semakin ganas menggerayangi mereka, sepertinya sudah bakal langsung di gas kalau aku biarin. Pilihanku itu cuma dua, pertama: Ikut gabung, atau kedua: menyelamatkan Kokoh Calvin dan Alan... tapi bercanda! hahaha.
Untuk apa kuselamatkan, toh mereka doyan. Kontol mereka aja uda sekeras batu gara-gara digerayangi oleh kedua abang-abang itu. Pilihan kedua sesungguhnya itu adalah mengendalikan keadaan dengan ide-ide gila yang ada di otakku.
Kelanjutan cerita dapat di baca dari Karyakarsa, dengan username: Siangsiang
Memiliki unsur genre: Humiliation, exhibitionist, CMNM. (Bagi yang kurang nyaman dengan genre di atas, boleh skip, terimakasih.)
Link bagian cerita Tiga Lawan Dua: https://karyakarsa.com/Siangsiang/tiga-lawan-dua
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara Gara Pijat
General FictionCalvin adalah seorang pengusaha Start-Up. Orangnya asik, dan kharismatik, tapi rupanya seorang suami yang patriarki. Nah, seolah-olah karma terjadi, sebuah pengalaman pijat menguak sisi dirinya yang memalukan. Sedangkan Alan tetangganya, merupakan s...