Aku pun menaruh pot bunga itu sesuai dengan tempat sebelumnya di meja pada ruang kerja Kokoh Calvin yang berada tepat di depan pintu geser halaman belakang. Pot itu disusun berjejer bersamaan dengan piala-piala penghargaan dari acara bergengsi yang pernah di menangkan oleh perusahaan Kokoh Calvin.
“Ada yang mau datang Koh?” Tanyaku setelah kurasa Anggrek itu telah mendarat sempurna pada permukaan meja perabot.
“Bukan. Meeting online aja sama tim PR (Public Relation).”
Jadi bunga Anggrek ini jadi latar belakang Kokoh Calvin. Lucu juga, Kokoh Calvin rupanya juga peduli soal pemandangan rumahnya di depan bawahan perusahaannya. Memang sih Kokoh Calvin orangnya terlihat sangat menjaga citranya. Walau karakternya mudah akrab dan berbaur, tapi dia tetap tahu bagaimana caranya untuk menandakan bahwa level dirinya itu beda. Maklum soalnya Boss memang termasuk terkenal di media, jadi ‘personal branding’ juga penting baginya.
Tapi sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga. Contohnya sekarang ini, walau Kokoh Calvin tetap bertingkah kalem, dia masih menunjukan gelagat gatal ketika berinteraksi denganku.
Matanya terus melirik ke arah selangkanganku, maklum celanaku lumayan ketat hari ini, jendolan rudalku yang perkasa pun jadi kentara.
Kondisi dalam rumah yang hening ini, bagai mantra sihir yang membuat kami merasakan godaan nafsu yang susah ditahan.
Mata sipit Kokoh Calvin terus menatap mataku dengan tajam, membuatku tersenyum tengil, senang melihatnya terangsang begitu. Dengan nakal, tanganku pun menyentuh kulit pahanya, menyelip masuk kedalam celana boxernya.
“Sudah Yad, bentar lagi Kokoh mau meeting.” Ucapnya setengah berbisik, sambil menepis tanganku dengan lembut.
Kelanjutan cerita dapat di baca dari Karyakarsa, dengan username: Siangsiang
Memiliki unsur genre: Humiliation, exhibitionist, CMNM. (Bagi yang kurang nyaman dengan genre di atas, boleh skip, terimakasih.)
Link bagian cerita Menanggung Malu: https://karyakarsa.com/Siangsiang/menanggung-malu
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara Gara Pijat
General FictionCalvin adalah seorang pengusaha Start-Up. Orangnya asik, dan kharismatik, tapi rupanya seorang suami yang patriarki. Nah, seolah-olah karma terjadi, sebuah pengalaman pijat menguak sisi dirinya yang memalukan. Sedangkan Alan tetangganya, merupakan s...