POV ALAN
Masih dalam pakaian baju tidur, kaos oblong dan celana pendek, aku segera berlari keluar. Kususuri jalan perumahan dengan ritme jalan yang cepat. Rasanya mau lari saja, tapi apa kata tetangga nanti?
Pokoknya deritaku terasa berat sekali, gara-gara rasa gatal ini setapak jalan untuk menuju rumah Kokoh Calvin jadi terasa jauh sekali. Aku sampai beberapa kali sedikit menggaruk sela-sela pantatku karena tak tahan, anjing! Tolong cepat sampai.
Ketika rumah Kokoh Calvin akhirnya bisa kulihat, aku langsung menambah kecepatanku. Dengan sedikit malu aku berlari kecil agar segera sampai.
Dari gerbangnya yang rendah dan pendek itu aku tidak melihat ada siapapun di posko. Aku terus celingak-celinguk, mobil milik Istri Kokoh Calvin juga tidak, yang dimana bikin aku tambah legah. Jam pagi dia tidak mungkin di rumah, hari minggu saja anaknya ada acara di sekolah, makanya kemarin dia bisa mampir ke rumahku karena sekalian mengurusi berkas anaknya yang lupa dia urusi.
Bagaimana ini, mengapa pagi ini malah kosong, dimana pria-pria bejat itu? Dimana Tukang Kebun yang kontolnya sebesar timun itu?
"Eh, Kokoh ngapain pagi-pagi gini?"
Aku langsung terlompat kaget ketika Yadi menyapaku dari belakang, baru saja dirinya terpintas di benakku. Gara-gara kejadian ini, dirinya jadi terlihat bercahaya di mataku.
Kelanjutan cerita dapat di baca dari Karyakarsa, dengan username: Siangsiang
Memiliki unsur genre: Humiliation, exhibitionist, CMNM. (Bagi yang kurang nyaman dengan genre di atas, boleh skip, terimakasih.)
Link bagian cerita Menerima Hukuman: https://karyakarsa.com/Siangsiang/menerima-hukuman
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara Gara Pijat
General FictionCalvin adalah seorang pengusaha Start-Up. Orangnya asik, dan kharismatik, tapi rupanya seorang suami yang patriarki. Nah, seolah-olah karma terjadi, sebuah pengalaman pijat menguak sisi dirinya yang memalukan. Sedangkan Alan tetangganya, merupakan s...