SEVEN⁷

116 22 2
                                    

Great Hall malam itu penuh keceriaan dan sangat riuh lebih dari biasanya, langit-langitnya penuh hiasan menunjukkan masing-masing warna house. Lily tertawa bersama Cho ketika mereka melihat Peeves terbang sambil memainkan bola. Lily mendengarkan suara Dumbledore yang membuat Peeves pergi.

Lily menghela nafas diam-diam. Senyuman di wajah tua kakek itu mencurigakan. Lily menduga bahwa setelah petualangan yang tidak di sengaja nya, mereka mungkin telah dianggap pantas untuk mendapatkan hadiah dari Dumbledore.

"Sebelum masa liburan tiba, piala perlu diberikan sesuai dengan jumlah poin-poinnya, berada di peringkat keempat Gryffindor dengan perolehan 312 points."

Lily bertepuk tangan untuk mereka. Para pemberani itu setidaknya harus bersyukur karena poin mereka tidak mines. "Di tempat ketiga Hufflepuff dengan perolehan 352 Points."

Tepukan tangan kembali bergemuruh. "Kita pasti berada di peringkat kedua." Cho berucap agak kecewa.

"Kita lihat saja nanti." Lily menatap serius pria tua itu. Sesuatu mengatakan bahwa dia akan menunjukkan favoritisme nya ke pada Gryffindor.

"Di tempat kedua, Ravenclaw dengan 447 Points." Lily bertepuk tangan bangga. Huh, jelas dia juga penyumbang terbesar di point asrama Hufflepuff.

"Di tempat pertama, dengan point 472 Point. Slytherin House."

Gemuruh Slytherin pecah, suara sombong mulai bergemah di aula. Lily berharap mereka tidak terus menerus menyombongkan kemenangan mereka sampai dia lulus dari Hogwarts. Ravenclaw dan Slytherin punya terlalu banyak kelas bersama. Marietta menepuk pundaknya mengarahkan nya untuk menatap wajah Snape.

"Ya, dia nampak senang bukan?" Itu sarkas. Wajahnya nampak marah seperti biasanya namun bertepuk tangan sangat kencang untuk asramanya.

"Ya ya bagus sekali Slytherin, namun kejadian yang baru-baru ini harus di perhitungkan-"

"Tidak, ini tidak mungkin, itu melanggar aturan. Semester sudah berakhir." Lily menggerutu. "Diam Lily." Penelope menegurnya. Lily langsung diam.

"-Beberapa poin di menit-menit terakhir untuk diberikan. Untuk Miss Granger yang menggunakan kecerdasan nya dengan bijak sementara yang lain dalam masalah besar 50 point."

Lily memucat, apakah dia akan berada di list nama penerima point? Apa yang dia lakukan untuk pantas menerima poin itu hmmm ... Dia ingat jelas dia hanya mengajak Cedric, entah bagaimana dia berakhir mengikut sertakan Percy dan si kembar. Lalu dia ingat mengerjakan teka-teki ramuan, itu seperti nya keberuntungan.

Mungkin 50 poin juga untuknya?

"Kedua Tuan Ronald Weasley, untuk permainan catur terbaik yang pernah ada di Hogwarts 50 point."

Cho dan Marietta menatap Lily. "Mereka menyusul kita, kau terlibat dengan hal ini bukan?" Lily mengangkat bahu. "Ya agak."

"Ketiga untuk tuan Harry Potter karena ketulusan nya dan keberanian yang luar biasa aku menghadiahkan Gryffindor house 60 point."

Meja Gryffindor riuh, Lily meringis, masih ada Percy, prefect itu adalah orang yang terlibat dalam pertolongan pertama setelah catur itu selesai. Dia pasti akan mendapatkan poin.

"Keempat untuk rasa persaudaraan tinggi serta rasa setia yang tak lekang. Tuan Cedric Diggory 60 point untuk Hufflepuff." Hufflepuff riuh bertepuk tangan untuk pangeran mereka. Wajah Slytherin tertekuk.

Matematika mulai muncul di kepala Lily, 312+50+50+60=472, seri dengan Slytherin. Lalu Hufflepuff 352+60=412 syukur lah tidak lebih tinggi dari Ravenclaw. Lily menghela nafas lega.

"Kelima untuk Tuan Percy Weasley, atas inisiatif yang cepat dan pengetahuan yang baik tentang penanganan pertama 50 point untuk Gryffindor."

Lily mengerang Gryffindor menang telak. "Sial itu belum Neville dan Si kembar." Lily berucap tanpa sadar.

"Keenam untuk Tuan Fred dan George Weasley, karena penggunaan lelucon yang tepat. 20 point." Si kembar melompat dengan bangga. Lily bertanya-tanya bagaikan memberikan Bom kotoran berpengaruh pada yang terjadi dengan Harry dan Cedric.

427+20+50=497, itu point tertinggi dalam sejarah Gryffindor selama dia berada di Hogwarts. "Ketujuh, untuk Tuan Longbottom karena berani melawan rasa takutnya untuk tetap berdiri di sisi teman, 20 Point." Itu artinya 517 point Gryffindor.

"Dan yang terakhir untuk Nona Lily Lovegood atas cepat tanggap nya dan jasa nya dalam menemukan sisi baik di setiap keadaan 70 Point."

Lily termenung hah? "Tunggu dulu, kita seri dengan Gryffindor!!!!" Ravenclaw berteriak riuh, seharusnya meja ini menjadi meja introvert nyatanya tidak. Lily masih shock. Apa yang dia telah lakukan untuk mendapatkan point tertinggi di bandingkan Harry Potter?!

Cho dan Marietta memeluknya dengan erat. Penelope di sisi meja seperti akan mencubit pipinya seandainya dia terlalu dekat dengannya. Sahut-sahutan suara memuji Lily.

Lily akhirnya kembali ke dunia nyata ketika akhirnya Gryffindor dan Ravenclaw harus berbagi piala serta dekorasi Aula Besar. Keduanya nampak baik-baik nya. Hufflepuff juga nampak bahagia.

Selama bukan Slytherin mereka baik-baik saja.

"Lily membawa perubahan!" Marietta berteriak. Lily tertawa kecil, ya mungkin dia pantas point yang lebih tinggi untuk kerusakan kameranya yang berisi berbagai foto dirinya, Cho, Marietta, hantu, serta foto menghilangkan foto spektakuler Cedric dengan Cerberus yang ingin dia kirimkan untuk tuan Diggory.

"Liburan ini akan menyenangkan!" Lily tertawa sambil mengangkat jus labu yang sebenarnya dia tidak begitu sukai. "Untuk Ravenclaw!"

"UNTUK RAVENCLAW" Siswa lain mengangkat gelasnya juga. Mereka tertawa bersama-sama sesekali memberikan anggukan ramah pada Gryffindor dan terkikik untuk ekspresi Slytherin.

Terkadang ketidakadilan itu agak menyenangkan.....

Terkadang ketidakadilan itu agak menyenangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐒𝐎𝐅𝐓 𝐒𝐏𝐎𝐓ೃ‧₊›-NEVILLE LONGBOTTOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang