TWELVE¹²

69 11 0
                                    

Lily menyadari tingkah laku aneh Ginny begitupun Percy dan di sini mereka berbicara strategi untuk mengambil buku aneh yang nampaknya merusak Ginny. "Aku bertemu dengannya, saat jam malam."

Lily menatap Percy curiga. "Dia menangkapmu bermesraan dengan Penny?" Lily menawarkan kalimat yang lebih cocok.

"Ssttt! Jangan beritahu siapapun Lily, ini bagian dari—"

"Aku tidak peduli, jadi Percy apa ide mu? Ginny nampaknya tidak ingin lepas dari buku itu."

"Kau mengalihkan perhatian nya dan aku akan mengambil buku itu, dari asramanya. "

"Terbalik Percy, aku yang akan mengambil bukunya."

Percy tersadar, dia di Hogwarts bukan di rumahnya. Kemudian dia mengangguk. "Setuju, ada rencana bagaimana mengalihkan perhatian nya?" Percy bertanya.

Lily mengetuk-ngetuk dagunya. "Hmm.... "

"Baik, bagaimana dengan Luna? Ajak Luna bersamamu, dia akan tahu apa yang harus dilakukan." pasrah Lily.

Dia juga tidak tahu cara mengalihkan perhatian Ginny dari buku itu.

Mereka akhirnya berjabat tangan sebelum keluar dari ruang kosong di bagian ujung kastil Hogwarts.

......

"Apa yang kau lakukan di sini?" Katie bertanya ketika menemukan Lily di kamar Ginny asrama Ginny.

"Bantu aku, cari buku bewarna hitam polos yang bukan buku pelajaran."

Katie mengangkat bahu dan akhirnya membantu Katie melakukan nya. Selang beberapa menit Lily menemukan nya, di bawah kasur. Dengan susah payah Katie membantunya mengeluarkan buku itu.

"Apakah kita baru saja mencuri?" tanya Katie.

"Ya secara teknis untuk sementara." jawab Lily sebelum berlari keluar dari ruangan.

....

"Aku tidak tahu tapi buku ini seperti yang aku miliki, mungkin ada potongan jiwa atau sejenisnya di dalamnya." Lily menjelaskan mata profesor Dumbledore dan Madam Bones melebar.

"Dia bernama Tom Riddle."

Lily, dengan napas terengah-engah setelah berlari dari asrama Ginny, berdiri di depan Profesor Dumbledore dan Madam Bones serta Newt Scamander di kantor kepala sekolah. Di tangannya, dia menggenggam buku hitam polos yang baru saja dia ambil dari bawah kasur Ginny.

Profesor Dumbledore memandang buku itu dengan sorot mata yang penuh perhatian, sementara Madam Bones menunggu penjelasan lebih lanjut. Newt Scamander telah mencurigai sesuatu.

"Tom Riddle?" tanya Dumbledore dengan nada yang lembut namun penuh kekhawatiran. "Lily, bagaimana kamu mengetahui hal ini?"

Lily menjawab dengan suara yang gemetar tapi tegas. "Aku ingat, tentang buku yang dimiliki ibuku, terkadang dia mengeluarkan kata-kata, kemudian aku mencoba menulis di buku itu dia menyebutkan Tom Riddle. Buku itu berbicara kepada saya, seperti yang terjadi pada Ginny. Aku yakin ini adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar."

Madam Bones, yang tampak cemas, bertanya, "Bagaimana kamu bisa yakin bahwa ini berbahaya?"

Lily melanjutkan, "Buku itu mempengaruhi pikiran, membuatku seolah ingin melakukan hal-hal yang biasanya tidak akan saya lakukan. Ketika aku berbicara dengan Ginny, dia tampak sama tergantung nya pada buku ini. Aku takut bahwa jika kita tidak menghentikannya, sesuatu yang buruk akan terjadi padanya, seperti yang terjadi padaku."

Dumbledore mengangguk perlahan, lalu berdiri dan berjalan menuju lemari antik di sudut ruangan. Dia membuka lemari tersebut dan mengeluarkan Pensieve, sebuah alat ajaib yang digunakan untuk menyimpan dan meninjau ingatan.

𝐒𝐎𝐅𝐓 𝐒𝐏𝐎𝐓ೃ‧₊›-NEVILLE LONGBOTTOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang