FIVE⁵

174 29 0
                                    

Malam Halloween dirayakan non-tradisional di Hogwarts. Lily menatap aula yang dihiasi labu dengan sendu. Sedikit sedih karena Samhain di tiadakan di Hogwarts. Menghormati kematian dan roh adalah suatu tradisi para penyihir terdahulu. Lily tetap menikmati pie labu miliknya namun tetap saja merasa sangat disayangkan jika para kelahiran muggle tidak mencoba melakukan tradisi itu. Sebaliknya penyihir yang menyerap tradisi muggle. Tidak ada yang salah, hanya saja mengapa tidak mempertahankan tradisi Samhain?

Selain itu rasanya hawa malam ini aneh bagi Lily. Udara nya terlalu pekat, seolah-olah bangsal Hogwarts telah di manipulasi. Lily bertanya-tanya masalah apa yang akan terjadi selagi the chosen one ada di sini menjalani tahun-tahun sekolah nya. Harry adalah anak yang baik dan manis begitu pula teman-teman nya. Hanya saja Lily khawatir akan kemungkinan penyerangan orang-orang fanatik pada Harry. Selain itu bukankah malam adalah malam peringatan kematian Lily dan James Potter?

Bahkan jika Voldemort tidak ada, anak-anak Death Eater ada, fanatik darah murni juga tetap ada. Bahaya masih dimana-mana bagi Harry Potter yang malang.

"Ada apa Lily? Ingin menambahkan keju di pie mu?" Cho bertanya menawarkan keju parut padanya. Lily menggelengkan kepalanya cepat. "Tidak, mengapa menambahkan keju pada pie?"

"Ini enak, ibuku biasa melakukan nya." Balas Cho dengan tersinggung.

"Uh yeah kita memiliki selera berbeda."

Tiba-tiba pintu aula besar terbuka dan profesor yang menempati posisi pertama profesor yang tidak layak dalam daftar Lily muncul. Profesor Quirrell berlari dengan penutup kepalanya yang besar. "Troll di ruang bawah tanah! Troll di ruang bawa tanah!!" Suaranya seperti orang yang terlalu ketakutan, dia orang dewasa dan itu hanyalah troll, pada akhirnya profesor itu dia jatuh dan pingsan pada pengulangan kedua pengumuman nya.

"Jenggot Merlin! Bagaimana dia bisa melarikan diri sedangkan dia adalah profesor pertahanan terhadap ilmu hitam!!" Lily berbicara dengan keras tanpa di sadari sebelum setiap siswa bisa bereaksi apapun. Setengah aula besar menatapnya. Slytherin sebagian besar.

Lalu keadaan kacau menjadi panik.

Cho dan Marietta menyenggolnya agar dia sadar dari kesurupan singkatnya. "Apa aku salah?" Lily bertanya dengan wajah polosnya. Cho dan Marietta memijat kepala mereka. Teman pirang mereka terkadang tidak menyadari resiko atas apa yang dia ucapkan spontan. Meja Ravenclaw sebagian besar tetap tenang kecuali tahun pertama.

"SILENCE!" Aula besar hening...

Dumbledore mengarahkan prefect membawa para siswa ke asrama mereka tapi Lily sekali lagi mengangkat tangan nya tinggi-tinggi sambil berbicara dengan agak kencang. "Maaf kepala sekolah tapi asrama Slytherin ada di ruang bawah tanah. Aku tidak yakin mereka cukup mampu mengatasi troll ketika profesor DADA kami baru saja pingsan." Tanpa malu-malu Lily berbicara di hadapan seluruh great hall. Wajah Profesor McGonagall terlihat antara geli dan tidak nyaman.

"Ah benar Nona Lovegood. Slytherin akan menginap di aula malam ini sampai troll di atasi." Makanan hilang di gantikan ruang kosong dengan kantong tidur.

Lily mengikuti Penny dibarisan belakang. Dia menyadari bahwa the Quartet terkenal Gryffindor mines satu diam-diam keluar dari barisan. Lily penasaran mereka nampaknya akan melakukan hal ilegal tanpa disadari Prefect.

"Um beritahu penny aku butuh ke toilet sebentar." Lily berlari ke arah Percy Weasley bersama salah satu prefect yang tidak di kenal Lily.

"Percy-" Lily dipotong oleh Percy. "Kenapa kau disini Lily? Kau harus kembali ke asrama mu." Ucap Percy.

"Begitu pula adikmu dan dua Gryffindor temannya. Mereka baru saja mengendap keluar dari barisan aku ingin mengajakmu mencari mereka." Percy berhenti dia meminta rekannya mengambil alih sebelum mengikuti arah Lily.

"Ayo cepat Percy, bisa saja mereka memutuskan untuk menjadi Troll slayer!" Lily bertepuk tangan ceria. "Jangan sampai Ron melakukan itu. Si kembar mengatakan ribuan kali lelucon tentang bertarung melawan troll untuk menentukan asrama." Percy berjalan cepat sedangkan Lily melompat kecil untuk menyesuaikan kecepatan. Perbedaan ketinggian yang menjadi faktor.

"Itu trollnya! Mereka benar-benar memilih menjadi troll slayer. Sekarang Percy tunjukkan bakat duel yang aki banggakan" Lily menantang Percy dia mengingat kesombongan Percy tentang kelas duel di tahun keempat nya. Saat Lily masih tahun pertama.

"Petrificu Totalus." Ucap Lily mengarahkan tongkat nya pada si troll. Makhluk hijau raksasa itu seketika tumbang dan tidak bergerak. Lily masuk ke dalam kamar mandi perempuan dengan Percy yang berada di belakang nya. Langsung memeriksa keadaan keempat Gryffindor itu.

"Kalian baik-baik saja?" Percy bertanya. Dia melihat adiknya terluka di bagian kening dan segera mencari sapu tangan untuk menutup lukanya dia tidak bisa memikirkan mantra medis apapun disaat genting ini. Lily menatap troll yang mulai bisa bergerak itu. Harry menyadari nya.

"Wingadium Leviosa." Pemukul milik troll itu terbang ke kepala sebelum Harry membiarkan benda itu terjatuh.

Lily meringis. Dia harus menceritakan ini pada ayahnya. Dia adalah anak pengadu dan dia bisa dengan bangga mengakuinya karena orang dewasa lain selain ayahnya biasa nya tidak terlalu memedulikan hal seperti ini. Mantra semacam leviosa dan petrifus totalus dapat melumpuhkan troll dengan mudah dia bisa menjadikan ini berita di Quibbler.

"Um Percy bisa accio kameraku?" Lily menarik-narik jubah Percy dengan mata anak anjing. Percy yang setengah panik mendesah dan melakukan yang di minta Ravenclaw kecil itu.

"Accio kamera." Percy memanggil dan kamera Lily muncul. Lily menangkap kamera itu dan mulai mengambil foto troll dari berbagai sudut.

"Apa yang telah terjadi di sini!!" Profesor McGonagall masuk dengan Quirrell. Tiba-tiba Lily teringat buku warisan yang diberikan ibunya.

Tulisan di buku itu, masih cukup segar di kepalanya. The troll is not that smart. The stammer is not that stupid. Broom is liar cause stammer is a liar too and a Lightning not always dazzling.

Seperti nya itu mengarah ke masa depan. Lily mencurigai itu tapi dia tidak punya keinginan untuk bergantung pada ramalan itu. Dia hanya ingin membantu setidaknya quartet Gryffindor yang terbuktikan memang rawan kematian.
......

Nah, guys but I'm want to say sorry for late update. Aku udah detik-detik pendaftaran univ guys jadi mau fokus belajar wahahah

 Aku udah detik-detik pendaftaran univ guys jadi mau fokus belajar wahahah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐒𝐎𝐅𝐓 𝐒𝐏𝐎𝐓ೃ‧₊›-NEVILLE LONGBOTTOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang