Kembali ke Hogwarts nampaknya adalah pengalaman yang akan selalu menyenangkan bagi Lily, ditambah saudarinya juga ada di sini bersamanya. Luna, si rambut silver panjang memandang sekeliling dengan kagum. Mereka duduk di kompartemen bersama Neville, Ron, Hermione dan Ginny.
"Eh dimana Harry?" Lily bertanya setelah menatap wajah-wajah di kompartemen hampir lima menit.
"Kami tidak tahu, dia harusnya berangkat bersama Cedric bukan?" Ron mengungkapkan pendapatnya seolah bertanya.
Lily menghela nafas dan berdiri. "Aku akan mencari Cedric." Ucapnya sebelum keluar.
Dia meninggalkan adiknya di kompartemen itu karena menyadari adiknya dan Ginny bergaul dengan baik di kelompok mereka. Lily senang untuk itu, Luna bisa memiliki teman lain selain Ravenclaw. Lily berjalan menuju gerbong tempat dia tidak sengaja melihat Ernie Macmillan.
Dengan ragu Lily mengetuk pintu kompartemen, pintu itu terbuka menunjuk Ernie yang nampak terkejut melihat nya. "Hai ada yang bisa aku bantu?" Ernie tersenyum padanya.
Lily menahan wajah berkerut nya dan membalas senyuman ramah Ernie. "Aku teman Harry, dia belum terlihat sejak tadi aku bertanya-tanya apakah dia bersama Cedric?" Lily menjelaskan dengan detail. Takut anak laki-laki di hadapannya salah paham. Sebenarnya mereka telah bertemu di pesta ulangtahun Cedric tapi Lily tetap memilih aman.
Anak laki-laki itu menyingkir dan memperlihatkan kompartemen nya hanya terisi dia dan Justin Finch-Fletchey. Lily tersenyum pada anak laki-laki Hufflepuff lainnya. "Cedric juga tidak muncul kami telah mencarinya." Jelas mereka.
Dengan canggung Lily berterimakasih untuk informasinya sebelum pergi dengan cepat menjauh dari keduanya. Tidak ingin ada gosip. Hogwarts dengan remaja adalah lautan yang penuh dengan gosip.
Dia tidak ingin masuk di salah satu topiknya.
......
"Luna ingat ya, hati-hati jangan sampai jatuh." Lily mengingatkan adiknya sambil memperbaiki gaya rambutnya. Lily tersenyum melihat adiknya yang sudah berusia 11 tahun, diantara mereka Luna lah yang paling banyak mewarisi wajah ibu mereka.
"Tidak akan jatuh, Lily." Luna berlari menyusul Ginny meninggalkan kakaknya berdiri sendiri.
Lily berjalan dia tahu kuartet mines satu itu sedang menunggui nya. Apakah Harry mendapatkan masalah bahkan sebelum menginjakkan kaki di Hogwarts? Sungguh bocah yang malang. Dia menaiki kereta kuda duduk di samping Neville yang nampak lebih diam, agak aneh.
"Aku melakukan kesalahan Neville?" Lily bertanya padanya, Neville menggelengkan kepalanya. "Tidak."
Ketika Lily menyadari apa yang salah dia ingin segera menjelaskan pada Neville tapi kereta telah terhenti dan mereka harus turun. Lily mencoba berjalan di samping Neville. "Neville aku tidak lupa ulang tahun mu." Lily berbicara pada nya dengan sedikit kencang. Ada suara dnsgusan terdengar dari sisi Lily.
Ketika dia menyadari Draco berada beberapa kaki dari mereka Lily memberikan ya tatapan tajam, Draco dan dua antek-antek nya memperlambat jalan mereka. Kemudian Lily kembali berbalik berbicara dengan anak pemalu di sisinya. "Hadiahmu akan datang besok pagi. Lihat saja, aku yakin kau akan menyukainya." Lily tersenyum pada Neville yang menatapnya kemudian mengangguk.
"Aku tidak marah karena—"
Lily menghentikan ucapannya. "Kau tidak marah, kau terluka. Kita ini teman, dan teman tidak melupakan ulang tahun satu sama lain." Ucap Lily. Neville seperti akan menangis kemudian mengangguk mengerti. Mereka akhirnya berjalan bersama memasuki great hall sebelum berpisah ke meja masing-masing.
Keesokan harinya, Lily mendengar berita nya, Harry Potter dan Cedric Diggory tidak bisa melalui penghalang. Pantas saja mereka tidak sampai di kereta tepat waktu. Untungnya tuan Diggory menghubungi profesor Hogwarts.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐎𝐅𝐓 𝐒𝐏𝐎𝐓ೃ‧₊›-NEVILLE LONGBOTTOM
FanfictionBagaimana jika Luna Lovegood bukanlah anak tunggal? Lily Lovegood menemukan dirinya dengan kemampuan aneh untuk merusak alur cerita dan secara tidak sengaja membiarkan dirinya terjun ke dalam naksir yang tidak masuk akal terhadap teman seangkatan Ha...