THREE³

238 34 0
                                    

Ada yang aneh dengan ayah setelah dia pulang dari kementerian. Dia memang selalu aneh, aku tahu agaknya yang satu ini berbeda. Luna mengatakan banyak Narggles mungkin memang begitu, ayah bertingkah seperti tidak normal. Aku menahan diri untuk bertanya, kemungkinan besar terkait Harry Potter. Ada apa dengan anak yang di gadang-gadang sebagai penyelamat dunia sihir?

Ketika aku dan Luna akan bertanya, ayah kami terlihat sangat sibuk. Dia kembali ke pekerjaan nya. Aku dan Luna memutuskan kami tidak ingin menganggu jadi kami naik ke kamar tidur. "Mau tidur bersamaku Luna?" Adikku mengangguk dan naik di sisi kosong tempat tidurku.

"Besok kau akan ke Hogwarts." Aku tersenyum tipis. "Yeah besok aku akan kembali ke Hogwarts. Aku berjanji akan selalu mengirim surat dan potret seperti sebelumnya." Luna mengangguk lalu memelukku dengan Hippogrif nya di antara kami.

Aku berharap Luna tidak akan kesepian selama aku pergi.

.....

"Sudah lengkap nak?" Aku mengangguk seratus persen yakin. Ayah membantuku memegang koperku sedangkan aku menegang sebuah sapu yang akan aku di Hogwarts.

Ayah membiarkan aku melakukan Floo bersama Luna. Setelah kami tiba di King Cross station kami keluar dari perapian menunggu ayah kami. Ketika dia tiba satu lambaian tongkat dan debu menghilang dari jubahku dan Jubah Luna.

Aku tersenyum lirih memeluk ayah dan Luna. Aku tidak yakin tahun ini akan menjadi tahun tenang dengan ramalan yang ditulis dibuku dan Harry Potter yang memasuki tahun pertamanya.

"Sampai jumpa ayah! Luna!" Aku berteriak. Masuk sambil mencari-cari kompartemen.

Tapi tidak menemukan yang kosong semuanya penuh, sepasang kekasih, gadis-gadis bergosip, sekelompok pemain Quidditch pamer, Slytherin yang sombong, Murid pendiam yang tidak ingin di ganggu dan banyak lagi. Ketika akhirnya aku membuka satu kompartemen yang berisi seorang anak laki-laki yang memegang kodok. Ucapan profesor Trawlaney tiba-tiba muncul di kepalaku. Laki-laki dengan kodok bukan? "Halo, Keberatan jika berbagi kompartemen? Kompartemen yang ku lalui penuh." Aku bertanya kepada anak yang diyakini nya adalah tahun pertama.

Anak laki-laki yang nampak malu-malu itu mengangguk. Aku menghela nafas lega dan langsung meletakkan kopernya. "Tidak keberatan aku membuka jendela sebentar?"

"Y-ya tentu."

Aku membuka jendela dan melambaikan tangan pada Luna. "Sampai jumpa Luna!"

Luna tertawa melambai-lambaikan tangan di sisi ayahku yang juga tersenyum lembut padaku. Kuharap Lola melakukan pekerjaan dengan baik selama menjaga Luna ketika ayah sibuk.

Pintu terbuka lagi. "Aku tidak menemukan kompartemen yang kosong." Ucap anak perempuan dengan rambut keriting yang mengembang. Aku menatap anak laki-laki yang menjadi pemilik kompartemen.

"Tanya dia." Ucapku sambil duduk kembali. "Tidak apa-apa?" Hermione bertanya pada anak laki-laki yang benar-benar pendiam itu.

"Ya silahkan." Ucapnya. Ketika kereta akhirnya meniupkan peluit kencang kedua siswa tahun pertama yang tidak aku kenal meringis.

"Kalian akan terbiasa." Aku tersenyum ramah. "Aku lupa memperkenalkan diri, aku Lily Lovegood tahun ke-dua. Ravenclaw." Ucapku sambil mengulurkan tangan pada anak laki-laki yang pertama aku temui.

"Neville Longbottom." Ucapnya dengan suara kecil.

"Hermione Granger." Gadis di sisiku menjawab dengan senyum bangga. Dia muggleborn baru seperti nya.

"Eh ngomong-ngomong Neville seperti nya kau kehilangan kodokmu? Dia tidak ada kursi sampingmu." Aku berucap sambil melihat sekeliling kompartemen. Kodok gemuk itu menghilang entah kemana, mungkin ketika Hermione membuka pintu kompartemen.

𝐒𝐎𝐅𝐓 𝐒𝐏𝐎𝐓ೃ‧₊›-NEVILLE LONGBOTTOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang