12

93 6 5
                                    

Setelan pakaian tidur anna kenakan selepas ia mandi ,baju serta celana panjang membungkus tubuh mungil nya ,pagi-pagi begini ia sudah menggigil kedinginan meski pun tadi ia mandi dengan air hangat ,anna paham penyakit nya mulai mengikis kehidupan nya jadi ia tidak lagi kaget dengan perubahan yang ada di dalam tubuh ny. Gadis cantik itu lekas naik ke atas ranjang dan mulai menarik selimut untuk membungkus tubuh mungil nya ,tak lama ia segera menidurkan diriny dengan sebuah figura foto milik keluarga nya yang tanpa ada diri nya di sana. Anna tersenyum lembut ,ia mengusap sesaat paras cantik ibu nya yang tersenyum manis ,ada juga sosok ayah nya kakak nya juga yn di sana ,foto ini di ambil satu tahun yang lalu di amerika dan tentu tidak ada diri ny di sana

'Maafkan anna yang selalu mengecewakan eomma ,anna janji tidak akan menuntut apa pun lagi pada eomma dan appa ,hanya saja anna berharap kelak saat anna akan pergi anna bisa melihat wajah eomma untuk yang terakhir kali ny ,anna ingin memeluk eomma dan appa ,dan anna ingin sekali bertemu dengan eomma dan appa lagi "

Gadis cantik itu membiarkan air mata ny luruh ,ia mencium sesaat foto ayah dan ibu nya dan sesaat mulai menaruh nya kembali ke atas meja ,tak lama ia segera berbaring miring dan menutup kembali ke dua mata nya dengan rapat

.

Hari beranjak sore ,sudah seharian ini seok jin tidak melihat anna keluar dari kamar nya dan jujur itu membuat ny khawatir ,terlebih tidak terdengar suara apa pun dari kamar gadis itu ,semenjak kejadian semalam baik seok jin juga dengan ke enam adik nya tidak lagi bertemu dengan anna ,gadis itu mengurung diri nya sendiri di kamar tanpa berniat keluar dari kamar nya itu

"Anna"

Suara lembut dari seok jin terdengar memanggil nama anna dengan pelan ,gadis cantik yang duduk termangu di dekat jendela itu seolah seperti mayat hidup ,wajah pucat nya terus sembab dengan air mata yang mengalir deras menuruni pipi nya. Ia menangis seharian ini ,anna meratapi nasib nya yang buruk ,tentang kehidupan ny yang ia jalani selama enam belas tahun ini. Masalah keluarga nya ,juga orang terkasih nya yang kini bukan lagi menjadi milik nya. Dengan lembut anna menghapus bulir bening di pipi nya ,ia meremat lembut bantal putih milik nya itu dan sesaat kembali menatap ke arah luar. Waktu yang terus berjalan tidak terasa semakin mengikis waktu anna di dunia ini ,gadis cantik itu mengangkat wajah nya dan sesaat menutup ke dua mata nya dengan rapat. Ia menikmati rasa sakit serta degup jantung nya yang bepacu ,rasa nyeri di ulu hati nya kian terasa ,anna menarik nafas nya dalam-dalam ,ia mencoba berdamai dengan apa yang telah di gariskan untuk nya sekali pun ini menyakitkan namun mungkin ini adalah cara tuhan untuk menyayangi nya ,ia di beri rasa sakit ini untuk segera mengakhiri semua nya.

'Tolong jaga mereka jika nanti aku pergi tuhan ,aku sayang sekali dengan mereka semua '

Anna kembali menampilkan iris madu nya yang redup ,ia mengusap kembali wajah cantik ny dan sesaat beranjak untuk membuka pintu kamar nya saat suara seok jin tidak berhenti memanggil nama nya sejak tadi

"Kamu baik-baik saja ,wajah mu pucat sekali "

Usapan lembut di wajah anna membuat gadis itu terdiam ,ia menyentuh tangan besar seok jin dan segera menurunkan nya

"Mana yang sakit sayang ,duduklah oppa ambil kan salep sebentar "

Anna tidak menuruti ucapan seok jin sebalik nya ia beralih untuk menuju dapur dengan melewati ke enam pemuda yang sedang berada di ruang keluarga bersama yn ,anna sama sekali tidak menoleh ke arah mereka ,ia tetap berlalu untuk mengambil air. Rasa nyeri yang hebat kembali menghantam ulu hati anna ,gadis cantik itu tersenyum tipis dan merasakan kaki nya mulai mendingin dengan sendiri ny

"Duduklah anna ,oppa tadi sudah memasak makanan ke sukaan mu ,oppa temani makan ya "

Anna tersenyum ia kembali menggeleng dan mulai menuangkan air ke gelas bening milik nya ,tak lama ia segera berlalu meninggalkan seok jin yang terus mengikuti langkah kaki ny

"Anna makan dulu ,sejak semalam kamu belum makan "

"Terimakasih oppa "

Suara serak dari anna membuat seok jin menahan tangan mungil gadis itu ,ia menatap lekat ke arah anna yang berwajah pucat

"Anna "

Dengan lembut anna menarik tangan mungil nya ,ia tersenyum sekilas ke arah seok jin dan segera menutup pintu kamar nya ,ia mengunci ny dengan rapat dan tidak membiarkan siapa pun untuk masuk ,tak lama anna segera mendudukan diriny di ranjang dan mulai mengambil obat nya ,meski pun ini tidak membantu banyak namun hanya dengan cara ini ia bisa segera tidur dan beristirahat.

.

Hari demi hari terus berlalu ,semenjak kejadian waktu itu anna berubah menjadi pribadi yang pendiam ,ia tidak lagi menghabiskan waktu saat kakak nya ada di rumah ,gadis cantik itu bahkan akan langsung mengurung diri ny di dalam kamar ,senyum cantik nya pun tidak pernah lagi terlihat ,anna benar-benar kehilangan semua ny ,semangat hidup nya serta mimpi ny. Ia benar-benar menikmati waktu nya semakin singkat dan ia tidak pernah lagi menunjukan sikap manja nya pada mereka. Hal-hal kecil yang biasa ny ia minta pun kini tidak pernah lagi ia lakukan ,bahkan anna sudah berhenti untuk menghubungi ayah dan ibu nya. Anna membiarkan mereka larut dalam waktu mereka sendiri dan ia tidak pernah lagi menuntut apa pun pada mereka. Ini sudah seminggu berlalu semenjak kejadian waktu itu dan anna sudah merasakan tubuh nya kian terasa aneh ,setiap hari ia selalu merasa kedinginan bahkan kejadian muntah darah yang ia alami kini lebih sering terjadi, anna sudah berhenti mengkonsumsi obat nya sejak tiga hri yang lalu dan ia selalu mengabaikan panggilan dari pihak rumah sakit yang meminta nya agar segera di rawat

Sore ini anna duduk sendiri di depan ruang keluarga ,acara anime yang ia tonton pun seolah tidak menarik ,ia hanya menatap datar ke arah layar kaca besar itu tanpa ada sedikit berniat untuk menikmati acaranya. Yn sedang pergi bersama seok jin juga namjoon sedang diri ny ada di rumah bersama taehyung. Pemuda tampan itu juga sedang menunggu ke empat pemuda lainya ,mereka ada jadwal latihan sore ini setelah ke dua kakak ny kembali.

"Sendirian anna"

Gadis itu menoleh ,ia tersenyum lembut ke arah empat pemuda yang baru saja datang ,anna sendiri kembali menonton acara televisi di depan nya hingga tak lama ke tiga pemuda lainya menyusul terkecuali yn yang langsung kembali ke kamar ny. Memang gadis itu tidak lagi bertegur sapa dengan anna semenjak kejadian waktu itu terlebih hubungan anna dengan jungkook terpaksa berakhir karena ulah nya ,sekali pun jungkook mengirimi anna pesan untuk meminta maaf namun anna sama sekali tidak merespon nya ,gadis cantik itu hanya menjawab sekali dan setelah itu tidak pernah ia balas lagi pesan dari jungkook yang masuk

"Kamu sudah makan "

Seok jin mengambil tempat di sisian anna ,pemuda tampan itu mencoba meraih tangan mungil anna yang terkepal dengan lembut

"Empat hari lagi kami akan pergi ke tempat eomma dan appa ,kamu tidak apa-apa kan kami tinggal "

Anna menoleh dan tersenyum ,anggukan kecil menjawab pertanyaan dari seok jin yang mana membuat pemuda itu mengerutkan kening ny

"Oppa janji akan berbicara dengan eomma dan appa ,tahun depan kamu juga bisa ikut emm "

anna hanya mengangguk ,ia menyanggupi ucapan seok jin tanpa ada perdebatan sama sekali karena anna tau ia tidak akan pernah bisa lagi menghabiskan waktu ny semakin banyak bersama dengan mereka. Darah yang tiba-tiba keluar dari hidung anna membuat pemuda itu terkesiap ,pemuda tampan itu melepaskan genggaman tangan nya dan segera meraih tisu di atas meja

"Anna "

Mereka bereaksi sama ,gadis cantik itu menatap bingung namun sesaat ia tersadar saat melihat wajah panik dari mereka serta seok jin yang mengusap lembut hidung ny

"Apa yang terjadi dengan mu "

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang