15. For Those Who Are Always There

80 6 1
                                    

Warning!! Sebagian part sebelumnya telah di Revisi ulang.

••••

"Jaga lisan mu. Kita tidak pernah tau sejauh apa dampak yang kamu berikan kepada orang lain"

"Queenalita Axelyn Anastasya"

"Siapa pun orang itu,"TERIMA KASIH", batin Queen.

Queen memasuki ruangan di mana Agatha di rawat, di dalam ruangan itu sudah ada Anitha selaku ibu dari Agatha.

Anitha yang saat itu sedang melamun kini menoleh ke arah pintu saat menyadari akan kedatangan Queen.

Buru - buru dia memeluk Queen dengan begitu erat, " tante senang kamu udah siuman, sayang" ucapnya dengan begitu hangat.

Queen tak kalah erat memeluk ibu dari lelaki yang dia cintai itu, "Queen juga senang bisa ketemu tante lagi" balasnya.

Anitha melonggarkan pelukannya, "kamu udah makan belum? mau tante belikan makanan gak? ", Queen menggeleng kan kepalanya, "gak perlu tan, aku udah makan buah tadi."

Yang di ajak bicara hanya mengangguk pelan, lalu dia menuntun Queen untuk duduk di dekat brankar Agatha.

"Kamu tau sayang? udah dua hari tante gak bisa tidur gara - gara kejadian waktu itu" ungkap Anitha. Queen melotot kaget, "d - dua hari?! " kagetnya.

Anitha mengangguk pelan, " iya sayang, kalian bertiga udah dua hari gak siuman, tapi tante bersyukur kamu udah siuman sekarang" ucap Anitha sambil mengusap kepala Queen dengan lembut di sertai dengan senyuman hangat nya.

Tanpa sadar Queen menintik kan air matanya, "Terimakasih banyak, tante selalu ada buat menyemangati Queen" ungkap Queen mengeluarkan isi hatinya.

Anitha tetap tersenyum hangat, "Terimakasih juga karena selalu ada buat kedua anak saya, tante sangat bersyukur karena kamu telah hadir di hidup Agatha dan Alletha. "

Atensi Queen kini beralih ke Agatha yang masih tak sadarkan diri semenjak kronologi penusukan dan penculikan kala itu. Queen lantas memegang tangan Agatha yang di baluti infus. "Aga cepat sadar yah, kami semua rindu" ucapnya.

Melihat itu membuat hati Anitha selaku seorang ibu benar - benar tersentuh, di saat dia terpuruk yang selalu ada menemaninya tak jauh dari mereka bertiga, Queen, Agatha, dan Alletha.

"Ya Allah, engkau berikan hati apa kepada gadis ini?, sehingga dia bisa begitu sabar menghadapi semua cobaan yang engkau berikan kepadanya?" batin Anitha sambil menatap wajah Queen dari samping.

Brak!

Bugh!

Bugh!

Beberapa saat setelahnya suara kericuhan dari luar ruangan Agatha begitu keras terdengar. Queen lantas mengintip ke arah pintu sedangkan Anitha terlihat was - was.

"F - flora?" batin Queen saat mengetahui yang terlibat perkelahian adalah temannya sendiri.

Queen memicing kan matanya guna untuk mengetahui siapa yang kini di ajak flora berkelahi itu, namun nihil wajah orang itu di tutupi masker tak lupa dengan topi hitam yang dia kenakan.

"Siapa pun tangkap orang itu!! Dia ingin membunuh teman gw!?" Pungkas Flora sambil menunjuk tajam ke arah orang itu.

Para penjaga keamanan turut melerai mereka, di bantu oleh Galaxi dan Rayen yang kini membawa orang tersebut ke kantor polisi, karena mereka yakin orang itu ada sangkut pautnya dengan para pelaku saat kronologi kala itu.

QueenAgantha [Bertahan Untuk Hidup]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang