Terkadang memilih untuk tuli lebih baik agar kita tidak bisa mendengar perkataan buruk orang lain yang akan membuatmu semakin rapuh
-Queenalita Axelyn Anastasya-
Diam dan menikmati setiap cercaan manusia hanya akan membuatmu semakin terlihat lemah
-Agatha Ravengga Devantara-
••••
Devan memasangkan earphone miliknya ke arah telinga Queen tampa protes dari sang adek tersebut.
"Dengerin musik favorit ku dijamin kamu pasti suka, dek" ucap Devan sambil memainkan handphone nya untuk mencari judul lagu yang ingin dia dengarkan kepada Queen.
Hingga tak lama setelahnya, terdengar suara merdu dari arah earphone milik Devan yang masuk kedalam indera pendengarannya. Baru pertama kali dengar dia langsung menyukai lagu yang di setel oleh sang kakak.
"Earphone nya di pakai terus yah sampai masuk kelas, ingat! Jalan lurus aja terus ke kelas jangan melihat ke sekitar murid yang melihat ke arah kamu, mengerti?" pesan Devan yang hanya di angguki oleh Queen.
Mobil mereka pun akhirnya terparkir rapi di area parkiran sekolah. Buru - buru Devan keluar dari mobil dan beranjak menuju pintu sebelah mobil untuk membukakan pintu untuk Queen.
"Padahal aku bisa sendiri, kak" ucap Queen saat keluar dari mobil.
Namun perkataannya tak di indahkan oleh Devan yang kini berjalan duluan, tidak mau ditinggal Queen bergegas berlari menyusul Devan yang langkah kakinya sangat cepat.
Tapi saat tiba di koridor sekolah, langkah Queen terhenti. Rasa penasaran dan takutnya kini menyeruak kembali, terlebih lagi Devan sudah melesat jauh menuju kelasnya.
Dengan Earphone yang masih terpasang di telinganya, Queen menatap sekitar area koridor dan mendapati tatapan tidak bersahabat dari beberapa siswa yang ada disana. Meski dia tidak mendengar apa yang mereka katakan, tapi melihat dari pergerakan bibir dan tatapan mereka sudah terjawab kalau mereka semua sedang membicarakan sesuatu.
Yang pastinya... bukan hal yang baik. Memilih untuk mengabaikan mereka, Queen berjalan lurus ke depan tanpa berniat melihat sekeliling yang akan membuatnya muak.
Bahkan saat SMA pun dia tetap tidak bisa tenang apalagi bahagia tanpa di ganggu oleh beberapa siswa. Queen tetap melangkah maju tanpa sadar ada yang menyenggol nya dengan sangat kuat dan alhasil karena kurang fokus akhirnya dia terjatuh, bahkan earphone yang menempel di telinga nya kini terhempas ke lantai.
Queen tak bisa berkutik, akibat benturan keras ke arah lantai membuat lutut nya mati rasa untuk sekedar berdiri, dia dengan sigap menatap siapa pelaku yang menyenggol nya tetapi yang dia dapat hanyalah kerutan kebingungan.
"Cihh dasar perempuan sial" ucap nya dan langsung pergi meninggalkan dua temannya yang masih terdiam sambil menatap tajam ke arah Queen.
Salah satu diantara mereka maju dan menginjak kuat jari mulus milik Queen dengan keras.
"Awwhhh", rintih Queen menahan sakit. Setelah lutut nya sekarang jari nya yang kini menjadi korban.
"Rasain, emang enak di Bully? Hahahhaah" tawa kencang kedua murid yang bergender perempuan itu.
Salah satu di antara mereka lagi maju dan menumpahkan jus nya dengan puas dari atas. Tawa mereka semakin keras saat rambut dan baju Queen basah sepenuhnya bahkan saat ini rasanya dia ingin menangis lantaran tak kuat di bully.
![](https://img.wattpad.com/cover/352623793-288-k706273.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
QueenAgantha [Bertahan Untuk Hidup]
Genç KurguCover by pinterest Kisah ini akan menceritakan bagaimana kehidupan seorang gadis yang bertahan untuk hidup demi mengetahui bagaimana rasanya disayangi oleh orang yang dia anggap sebagai keluarga ataupun sebagai rumah. Setiap manusia pasti memiliki...