Tidak ada jawaban.
Hari demi hari berlalu, Keisha gadis kecil kemarin sudah mulai bersekolah di taman kanak-kanak Kemala Bhayangkari 06 ™.
Gadis kecil itu selalu antusias untuk sekolah, karena dalam pikirannya dia dapat bermain dengan teman-temannya, dan juga rambutnya setiap pagi akan ditata cantik oleh ibunya. Hal tersebut membuat mood gadis kecil itu meningkat
Tapi, seperti bayangannya. Dia pasti akan mendapatkan banyak teman ternyata salah. Keisha dijauhi oleh teman-teman sebayanya yang bahkan Keisha tidak tau apa sebabnya.
Hal itu tidak mematahkan semangat Keisha untuk terus bersekolah, dia semakin rajin walaupun tidak ada yang ingin bermain dengannya. Keisha hanya akan memakan bekalnya pada saat jam istirahat bersama ibu gurunya.
Dan setiap pulang sekolah, Keisha akan berjalan bersama sahabatnya, Lengkara. Lengkara memang tidak bermain bersama Keisha disaat jam sekolah, karena dia tidak berani jika harus bermain dengan Keisha. Lengkara takut dia akan ikut dimusuhin seperti Keisha.
Namun, Lengkara tetap jadi sahabat dan teman bagi Keisha di saat bukan jam sekolah.
Dua gadis kecil itu berjalan sambil bergandengan tangan bersama sehabis bersekolah, mereka sangat asik sekali mengobrol dan bercanda tawa bersama.
“Ih Lengkara, liat disana deh ada gukguk.” Kata Keisha seraya menunjuk arah yang dimana terdapat seekor anjing yang sedang menjilat bagian tubuhnya.
“Iya, terus gimana kita bisa lewat kalau gitu.” ujar Lengkara
“Kita jalan pelan-pelan aja, tapi jangan lari nanti gukguk nya malah kejar kita.” ucap Keisha dan dianggukin oleh Lengkara.
Mereka berdua kemudian berjalan pelan-pelan, ketika hampir sampai kedekat anjing tersebut. Binatang tersebut tiba-tiba bangun dan menggonggong kearah mereka berdua.
“Keisha gimana ini,” ujar Lengkara dengan panik
“Lengkara tenang, jangan takut. Nanti kita bisa dikejar sama gukguk nya,” ucap Keisha menenangi
“Kita jalan pelan-pelan,---” ucapan Keisha terpotong kala anjing tersebut semakin mendekat kearah mereka.
“KABUR LENGKARA!!” seru Keisha sembari berlari cepat meninggalkan Lengkara yang masih ada dibelakang disertai dengan anjing yang mengejar mereka.
“KEISHA KENAPA NGGAK ABA-ABA DULU ISH,” teriak Lengkara sembari berlari cepat.
Selang beberapa menit, anjing tersebut sudah tidak mengikuti mereka lagi yang membuat Keisha dan Lengkara bernafas lega.
“Untung selamat,” ujar Keisha dengan nafas ngos-ngosan
“Ihh besok-besok kita nggak usah lewat situ.” ucap Lengkara yang diangguki oleh Keisha
“Yaudah pulang yuk, takut nanti gukguk nya datang kejar kita lagi.” Kata Keisha
Mereka pun berjalan kembali disertai dengan kewaspadaan mereka berdua.
•••
“KAKAK, KEISHA PULANG!!” teriak Keisha seraya memasuki rumah“Jangan teriak-teriak, Keisha.” tegur Kalila, kakak Keisha.
“Iya hehe, mama mana kak?” tanya Keisha kepada kakaknya.
“Belum pulang, dari kemarin lusa.” ujar Kalila yang membuat Keisha lesuh.
“Kok mama belum pulang-pulang sih kak? emang dia kemana?” tanya Keisha yang tidak dijawab oleh Kalila, Kalila juga bingung ingin menjawab seperti apa. Keisha masih kecil untuk memahami keadaan.
Silvana memang tidak pernah pulang semenjak kepergiannya lusa kemarin, semenjak mendapatkan pekerjaan, Silvana jadi sering tidak ada di rumah, hal tersebut membuat Keisha sering merasa sedih.
Setiap Keisha menanyakan keberadaan mamanya kepada kakak atau papanya, mereka tidak menjawab yang ada hanya terdiam atau bahkan mengalihkan pembicaraan.
•••
Sudah berminggu-minggu ibu Keisha tidak pulang, Keisha bahkan sudah tidak lagi menanyakan kabar ibunya, karena ayah Keisha melakukan apa saja untuk melupakan kesedihan kedua anaknya tentang menghilangnya ibu mereka.
“Kalila, Keisha. Mama pulang” seru Silvana dari arah pintu menatap kedua anaknya yang sedang bermain bersama
“MAMA, KEISHA KANGEN MAMA!!” seru Keisha sembari berlari kearah ibunya dan memeluk erat ibunya, begitu juga dengan Kalila.
“Mama kemana aja? kok nggak pernah pulang.” tanya Keisha
“Mama kan kerja sayang,” jawab Silvana seraya mengelus kedua rambut putri nya.
“Mama kerja apa? kok bisa selama ini? papa aja pergi pagi tetap pulang kok?” tanya Kalila dengan berturut-turut, dia tidak menyukai ibunya yang sekarang sudah jarang ada dirumah, bahkan untuk berkumpul bersama pun sudah tidak ada waktu.
“Maafin mama ya sayang, mama janji nggak bakal pergi lama-lama lagi.” ujar Silvana
“Papa mana? belum pulang ya?” tanya Silvana kepada kedua anaknya dan dibalas gelengan oleh mereka berdua.
“Yaudah, kita makan yuk, Mama ada bawa makanan enak nih.” ucap Silvana yang membuat Kalila dan Keisha tersenyum gembira
Silvana menggandeng kedua tangan anaknya untuk masuk kedalam rumah, seraya mendengarkan ocehan Keisha yang tidak ada hentinya.
“Mama janji ya, nggak akan pergi-pergi lagi.” Kata keisha
“Iya, sayang.”
•••
tandain kalau ada typo
Minggu, 03 maret 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesuai jalur
Short StorySudahkah berjalan sesuai jalur? Berjalan tanpa adanya sebuah harapan untuk hidup lebih lama di dunia. Jalani saja apa yang sudah kamu rangkai sebelumnya, entah hasil akhirnya seperti apa. "Jangan mati, sebelum bahagia." ... ig : @reskyymhrn dan @mhr...