Ucapan perpisahan.
Jangan terlalu menaruh harapan terhadap orang lain. Apalagi berharap bahwa janji yang dia ucapkan dapat mereka tepati, Lalu untuk apa berjanji jika tidak ditepati?
Ucapan Silvana kepada kedua anaknya kemarin lalu hanya bualan semata, nyatanya Silvana malah semakin sering tidak berada di rumah. Bahkan Silvana pernah tidak pulang selama sebulan lebih, dia hanya datang ke rumah selama satu hari dan kembali menghilang ditelan bumi.
Keisha bahkan sudah terbiasa tanpa ada Ibunya, Ayah dan Kakaknya selalu melakukan apa saja agar dirinya melupakan kesedihan atas perginya Silvana yang entah kemana. Bukan hanya Ayah dan Kakaknya saja, Saudara dan Saudari dari Ibunya serta Kakak-Kakak Sepupunya pun ikut menghiburnya dan mengajak nya bermain.
Perlu diketahui, Ayah dan Ibu Keisha berbeda tempat kelahiran. Ayahnya lahir di kota Bima dengan pedesaan sebagai latar belakang tempat tinggalnya, sedangkan Ibunya lahir di kota Makassar dengan latar belakang perkotaan.
Gadis kecil itu, Keisha. Sudah lulus dari taman kanak-kanak, Keisha sudah mulai memasuki Sekolah dasar yang berada didekat tempat tinggalnya, SDN INPRES TALLO 01. Kalila pun sudah menduduki bangku kelas 5 SD, sekolahnya pun sama dengan Keisha.
“Papa, masa tadi Keisha disuruh pulang sama ibu gurunya, Katanya bukan jam kelas Keisha.” adu Keisha kepada Ayahnya, Arga.
“Emang Keisha masuk kelas apa?” tanya Ayah Keisha seraya mengelus lembut kepala putrinya dengan sayang.
“Kelas B Papa,” jawab Keisha
“Pantesan Keisha disuruh pulang dulu. Keisha masuknya jam 10.00, Kalau yang jam 06.00 itu kelas A.” terang Ayah Keisha dengan pelan dan jelas agar anaknya mengerti dengan baik ucapannya.
“Oh begitu yah, pantesan tadi Keisha disuruh pulang dulu.” ujar Keisha dengan cengiran khasnya
“Iya sayang, mulai besok Keisha sekolah nya jam 10.00 ya. Kakak kasih tau jadwal Keisha biar dia nggak salah jadwal lagi.” Kata Arga, sembari menasehati Kalila, anak sulungnya.
•••
Hari demi hari berganti, tanda-tanda kedatangan Silvana pun tidak ada, dia bagaikan sudah ditelan bumi, tidak ada kabar sama sekali. Kalila dan Keisha pun bahkan sudah hampir melupakan sosok yang telah melahirkannya itu.
Namun, secara tiba-tiba Silvana datang disaat Keisha sedang berada dirumah sendirian. Keisha bingung ketika Ibundanya mengajak Keisha untuk berjalan-jalan pada hari itu.
Dengan kedatangan Ibunya serta ajakan Ibunya berjalan-jalan secara tiba-tiba membuat Keisha melupakan sedikit kesalnya kepada Ibunya, dia begitu menikmati kebersamaannya dengan Ibunda tersayangnya.
“Mama, kok tumben ajak keisha jalan-jalan,” ujar Keisha kepada Ibunya
“Ya, karna mama mau aja.” Kata Silvana seadanya.
“Eca liat deh, disini dulu tempat kerja mama” ucap Silvana kepada anaknya, seraya menunjuk tempat yang letaknya tepat berada disamping nya.
“Oh ya? mama dulu pernah kerja disini? kok nggak kasih tau Eca sih.” kesal Keisha, dan hanya dibalas kekehan oleh Silvana.
Keisha itu adalah gadis kecil yang cepat sekali membenci orang ketika mereka membuat Keisha sakit hati. Namun, keisha juga dapat dengan cepat memaafkan jikalau mereka melakukan satu kebaikan kepada Keisha dan dapat membuat hati Keisha tersentuh. Keisha itu manja, cengeng dan ingin selalu disayang. Baginya bermanja bersama orang tersayangnya begitu menyenangkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sesuai jalur
ContoSudahkah berjalan sesuai jalur? Berjalan tanpa adanya sebuah harapan untuk hidup lebih lama di dunia. Jalani saja apa yang sudah kamu rangkai sebelumnya, entah hasil akhirnya seperti apa. "Jangan mati, sebelum bahagia." ... ig : @reskyymhrn dan @mhr...