Eleven is "Marcel"

208 25 0
                                    

Sekarang ini Wyne dan Steve berada di ruang yang Steve ingin menunjukkan sesuatu pada Wyne, "Ini dia, kau tau ini bukan lukisan biasa yang dilukis cat tapi ini adalah mosaic art. Aku pernah ingin membeli ini sebagai kado ulang tahun Ibuku namun ternyata, nona Nora sudah membeli terlebih dahulu, sangat disayang kan."

'Hoo, dia memikirkan orang tuannya juga? Ku pikir dia anak dingin yang tak peka dan punya gengsi yang besar.'

"Kau suka Wyne?"

"Heum, suka apalagi yang digambar kan ialah seorang perempuan dengan payung nya saat ia juga melukis di atas bukit"

"Syukurlah, apa ini artinya aku dimaafkan?"

Wyne melirik Steve sebentar lalu, "Ya ya ya"

"Nona Wyne dan tuan Steve, saya diutus nona Nora untuk memanggil anda berdua untuk mengantarkan ke meja pertemuan yang sudah disiapkan mari.."

"Astaga lihatlah apa yang dilakukan Nora ini, ayo Steve"

"Hum"

Disisi lain

R. Kerja Jeffry

"Jef perasaan ku tidak enak, apa mereka berdua akan baik-baik saja?"

"Apa yang kau katakan? Kau meragukan menantumu sendiri untuk menjaga anakmu itu?"

"Jef..Yoce juga anakmu jangan membuat ku emosi seperti ini. Lagian bukan itu maksudku, setelah kau bercerita tuan lama aku jadi ingin mengurung Yoce kembali"

Dengan menghela nafas panjang Jeffry berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri istrinya yang duduk di sofa samping, "Jangan membuat anakmu tersiksa karena ke khawatiranmu itu"

"Dia juga anakmu Jef!"

"Iya..iya..Felix, Wyne, Alvin anakku dan anakmu sudah yaaa. Dari pada begini siap-siaplah kita harus ke hotel lagi"

"Bujuk aku dulu, aku sudah marah gara-gara dirimu"

"Kalau kau minta, aku sih tidak mau"

"Jeffff!!!"

"Heummmm"

'Jangankan dirimu Seana, perasaanku juga campur aduk tak jelas setelah mendengar kabar kalau anak Teo juga ada di tempat dimana mereka berada'

Dapur

Karena Jeffry sudah siap dari tadi, ia ingin menuju ke dapur untuk menyuruh pelayan membuat secangkir teh hangat, di sela-sela itu Jeffry melihat Morgen yang berada di jendela dapur, duduk dan melamun.

"Morgen?"

"Ha? Oh Tuan besar, iya ada yang bisa saya bantu"

"Tidak, teh ku sudah dibuat, kau kenapa? Menunggu suratmu dibalas oleh suamimu?"

"Tidak tuan surat saya sudah dibalas olehnya, saya tidak apa-apa"

"Kau berbohong, menunggu anak kecil itu pulang?"

Morgen tak mau membuka mulutnya untuk menjawab ia hanya mengangguk-angguk saja, Jeffry paham akan muka Morgen.

'Semakin jelas ke khawatiran ku ini'

"Kau telfon lah Wyne, suruh cepat pulang. Bilang saja aku mencarinya"

"Baik tuan"

Back!

"Jadi Nora siapa calonmu itu? Katamu dia model kan? Siapaaa?"

"Kau tau a-"

Tring.....

"He? Siapa ini? Oh nomor rumah??," Wyne yang awalnya hilang perasaan tak enaknya pun kembali lagi muncul setelah melihat siapa yang menelfon.

"Angkatlah," Ucap Steve

BOSS (Park Sunghoon × Jang Wonyoung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang