- XXI - "Will die" 2

125 18 0
                                    

23.00

"Kau tidak tidur?"

Wyne sedikit kaget karena munculnya Steve di sampingnya, karena Steve seharusnya akan tidur di ruang kerjanya dan tidak mau kembali ke kamar.

"Kenapa kau kembali? Sudah selesai?"

"Hm, hanya keributan soal uang yang akan di keluarkan. Papa juga sedikit menekanku untuk segera membangun taman itu lagi dan fasilitas lainnya juga"

"Steve, apa akan terus seperti ini?"

"Kau mengkhawatirkan nona Nora?"

"Tentu dan bukan hanya Nora"

"Baiklah aku akan menyuruh Jayden untuk membicarakan ini lagi, kau istirahat dulu. Oh ya kau benar-benar ingin berhenti dari pekerjaan mu?"

"Bukan berhenti hanya saja kontrakku habis, aku tidak ingin
memperpanjangnya"

"Kasian fans mu"

Wyne melirik sebentar lalu memutar bola matanya, "Mereka suka style ku bukan aku"

'Sebenarnya dia mengerti kata fans atau tidak?'

"Bisakah kau memelukku, aku kedinginan?"

Steve sontak kaget dengan omongan Wyne, "Kau sudah tidur?"

"Kalau tidak mau tidak apa-apa, kalau kau sadar juga sejak kita berbaikan setiap bangun aku memelukmu"

'Sudah tidak ada gengsi besar sepertinya, baguslah'

Flat! Rasanya hambar kalau mereka begini terus.

07.33

Pagi-pagi begini Jayden ada di kediaman rumah Oceana, "Haruskah sepagi ini? Aku saja belum olahraga pagi Steve, kau seperti menyuruhku untuk bekerja tanpa upah saja. Nonstop!"

"Jangan banyak bicara, cepat"

"Nona Wyne, saya sudah berusaha namun beberapa dari rencana saya gagal dan hampir saja membuat keadaan menjadi rumit, namun sekarang makin berbahaya"

"Apa maksudmu?"

"Haaahhh, tuan Teo sudah gila. Ia sudah membuat kegaduhan di kota itu, karena ia haus akan ketenarannya dia bilang akan membunuh mereka semua dan tidak akan ada yang tersisa"

"Dia juga akan membunuh dirinya sendiri begitu?"

"Ya kau benar Steve, sekarang mau tak mau kita kesana. Tapi.."

"Tidak ada hambatan, Morgen!"

"Iya nona"

"Pesan tiket kereta untuk besok, kalau bisa jam berangkat sore saja"

"Tidak! Lebih enak jika malam hari"

"Betul, banyak aktifitas nona disana dan juga tuan Teo itu setiap pagi sampai sore berjaga disana, sedangkan malam yang berjaga pengawalnya"

"Baiklah pesan saja tiketnya kita menempuh dengan kereta, kemungkinan antara 2 sampai 3 jam dan semoga tidak ada kendala besok"

"Baik nona"

"Baiklah, jika begitu besok saya akan kemari. Saya juga harus memikirkan dan melihat kondisi sekarang, sudah cukup saya pamit"

"Terimakasih tuan Jayden, saya sepertinya harus membalas budi kepada anda, apa yang anda inginkan?"

"Hehhh, aku memang bekerja untuk mendapatkan upah. Jika mereka lepas aku akan mengajukan permintaan ku, sampai jumpa besok"

'Aku hanya ingin melihatnya lagi'

BOSS (Park Sunghoon × Jang Wonyoung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang