¹00 - ⅌ɾꪮᥣꪮg

438 25 4
                                    

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

Perlahan sang mentari menampakkan dirinya, memancarkan cahaya yang tiada habisnya.

Kini, anak bungsu bermarga watari masih setia berdecak kesal dengan kedua tangan yang ia gerakkan dari ujung ke ujung kala earphone yang tidak kunjung ketemu,

(name) memejamkan matanya sebentar, mencoba mengingat kembali dimana ia menaruh benda kecil yang sangatlah susah di cari saat ini.

Tidak banyak waktu ia habiskan untuk berpikir, kaki jenjang dengan kaus kaki putih yang sudah terpasang apik reflek membawa badannya ke meja tv.

"Naiss nemu juga ni benda dajjal."

(name) kembali berjalan kearah kasur, guna mengambil tas nya, sebelum itu ia mengecek dulu buku - buku yang sudah ia masukkan, barangkali ada yang tertinggal entah itu buku tulis ataupun buku paket,

Setelah merasa buku yang ia bawa sudah berada di dalam tas hitam dengan hiasan gantungan kunci boneka kemudian menggantungkan tasnya di bahu kiri sedangkan tangan kanan (name) memegang ponsel Ipong estetok nya,

Sesampainya di ruang makan, ia langsung bergegas memakan sarapan yang sudah tertata rapi untuknya,

Tidak butuh waktu lama, piring yang awalnya penuh dengan makanan kini menjadi bersih kembali tanpa ada sisa pun, itu karena sejak kecil ia di haruskan untuk menghargai makannya.

Makanan aja dihargai, kamu kapan di hargai sama 'dia' 🙏

Setelah menaruh piringnya di wastafel, ia langsung pergi meninggalkan ruang makan besar nan sepi itu, tetapi tiba - tiba matanya menangkap sebuah kerta berwarna yang di tempelkan di sebelah kotak makan kecil.

_______

Note:

selamat pagi non, untuk bekal non sudah saya siapkan disebelak note ini, saya izin pergi ke supermarket karena stok bahan makanan hampir habis, terimakasih.

-Saika Kure

_______

Untung saja ia melihat kertas tadi, jika tidak mungkin saat istirahat ia akan kelaparan karena tidak membawa bekal, karena memang pada umumnya hampir semua kantin di sekolah manapun itu selalu penuh saat istirahat.

✮ ⋆ ˚。𖦹 ⋆。°✩

Gadis dengan surai strawberry blonde sepundak tengah berdiri di depan gerbang rumahnya, kedua mata ocean blue nya fokus menatap layar ponselnya, bahkan ia tidak memedulikan (name) yang sedari tadi memanggilnya.

Sudah sekitar 5 menit gadis itu diabaikan, membuatemosi gadis itu memuncak melihat tetangganya, A.K.A Hora Yatsumi, bestie terdekatnya masih setia menatap ponselnya, padahal dirinya tidak memakai headset sama sekali,

Hampir saja (name) meneriakinya,"WOI LU TULI APA?" namun tentu saja tidak (name) ungkapkan karena ia tahu tetangga lain juga sibuk dengan urusan masing - masing.

(name) berjalan mendekati Hora sambil mengambil ancang - ancang untuk memukul punggung nya,

1... 2... 3...

"Situ gosah ge gaya-an bewan deh," suara itu tiba - tiba mengalihkan atensi kedua gadis itu, sontak keduanya menoleh, betapa kagetnya (name) kala melihat tetangga sebelahnya lagi sudah siap dengan seragam yang sama dengan keduanya berangkat pagi - pagi buta, padahal biasanya dia selalu berangkat mepet dengan bell masuk,

Suna Rintarou namanya, manusia sipit berambut tenda yang hobinya rebahan sambil nyari gosipan terbaru tiap harinya,

(name) sendiri sudah hafal dengan Suna yang tiap hari selalu siap siaga memotret manusia yang absurd, yahh dulunya mereka pernah bersekolah bersama selama 9 tahun lamanya, namun saat mereka beranjak menuju SMA, terpaksa mereka berpisah, tapi sekarang mereka bisa berangkat bersama, makan di kantin bersama, apapun itu.

¢σηѕтυℓт [Haikyuu X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang