¹08 - Oᥣd ɾเ᥎ᥲᥣ

89 16 0
                                    

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

Bell istirahat siang sudah berbunyi sedari tadi, kini (name) sedang berjalan - jalan di lorong sekolah dengan sekotak susu ditangannya yang sudah setengah habis, tujuan utamanya berjalan - jalan hanyalah untuk menghilangkan rasa bosan.

"Coba aja Hora ga sakit, pasti udah gue ajak ke taman itu," monolognya yang masih mengingat taman sekolah yang cukup luas, di tambah di sana sangat damai. Tempat yang lumayan untuk gibah bukan?

(name) terus berjalan hingga ia bertemu dengan lorong atau bisa di sebut sebagai jembatan yang menyambungkan gedung satu lagi.

Sepanjang perjalanan (name) menyadari tidak banyak murid yang berlalu lalang, mungkin hanya sekitar 69 orang saja yang sudah ia lihat, itu karena beberapa murid yang memilih istirahat di kelas, di luar sekolah, istirahat di kantin, atau bahkan mempunyai keperluan lain.

Sebuah ide terlintas di benaknya, ia kemudian berjalan mendekat ke salah satu jendela di sana. Memperhatikan murid lain yang berjalan bersama temannya, bergossip, hingga beberapa murid yang melakukan hal diluar akal sehat.

"Ini sekolah memang elit, tapi perilaku muridnya lebih dari kata mines ya.." komen (name) miris setelah selesai meminum sisa susunya tadi.

"Oh! Di sana ada geng Sunarto! Pengen kesana, tapi ini di lantai 3... Apa lompat aja ya?"

(name) menatap gerombolan itu dengan teliti, kalau tidak salah saat di mall ia hanya melihat 6 orang saja dari geng Suna, tetapi sepertinya ada seseorang yang menyempil di gerombolan mereka.

Jika di lihat baik - baik, dia berambut puding? Mungkin, serta ia memegang sebuah PSP terbaru yang sedang ia mainkan, (name) bisa merasakan aura pemalas dari dirinya."Memang auranya saja yang tidak enak atau memang sudah seperti itu?"

Perlahan satu persatu pertanyaan memberati pikiran (name), ia masih saja memikirkan murid itu dengan tatapan bingung.

Dari dulu ia selalu melihat aura seseorang yang baru ia kenal untuk menganalisis karakter tersembunyi mereka, buktinya (name) sudah tahu kalau Atsumu itu prik dan pemain wanita sejak bertabrakan dengan dirinya di hari pertama.

Namun ternyata seseorang yang sedari tadi hanya bermain PSP dengan damai bisa membuat seorang peramal handal seperti (name) kesusahan hanya untuk mengetahui karakter nya.

(name) menghembuskan nafas pasrah sambil membalikkan badannya untuk melanjutkan perjalanan tanpa arah.

Sedetik kemudian (name) langsung larut dalam pikirannya, bahkan niat awal untuk membuka kotak susu malah terlewat,'kayaknya ada yang kurang deh'

(name) tidak melihat jalan, alhasil ia menabrak seseorang. Tetapi sebuah keajaiban terjadi, orang itu dengan cepat memegang sebelah tangan (name) agar tidak jatuh. Yey.

(name) menatap orang itu dengan tatapan kaget, mungkin masih shock dengan apa yang barusan terjadi.

"Kamu gapapa?" Tanya lelaki itu sopan yang masih memegang tangan (name) erat agar tidak jatuh, ucapan itu membuyarkan lamunannya. Ia langsung membenarkan posisinya, ia tahu walau berat badannya itu seperti satu buah sapu lidi, tetap saja muka laki - laki itu seperti keberatan.

"A-ah maaf, makasih udah nolongin," ucap (name) sedikit terbata - bata sambil menatap lantai, malu setengah mati akan kelakuannya barusan.

Lelaki dengan selisih 26 lebih tinggi dari (name) hanya menggeleng cepat,"tidak masalah!" Ucapnya dengan gembira yang terpapar jelas di mukanya.

Dari aura nya, (name) menebak dia adalah seorang extrovert, jika bukan ia tidak akan segan untuk menantang dirinya untuk uji nyali terbang dari rooftop.

¢σηѕтυℓт [Haikyuu X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang