─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──
Suara ricuh dari dalam kantin cukup menggangu kegiatan lain di luar ruangan, sesekali terselip canda tawa murid yang berlalu lalang maupun yang terduduk manis sambil haha hihi dengan teman mereka.
Begitu pula dengan (name) yang berakhir duduk di kursi kantin dengan senyum kikuk yang menghiasi wajahnya,
Padahal tekadnya untuk ikut duduk bersama Suna en pren sudah bulat, tapi menurut (name) sendiri ini bukan pilihan yang tepat, walau sekarang sudah tidak ada tempat kosong yang tersisa,
Hora tidak masuk lagi hari ini, jadi terpaksa ia pergi ke kantin sendirian lalu berakhir duduk mengenaskan di tengah - tengah murid laki - laki.
Rasanya ia ingin sekali pindah ke tempat yang damai, walupun tidak ada tempat sampai semua lapangan sekolah penuh ia rela duduk di jalanan hanya agar bisa melihat keindahan ciptaan Tuhan. Tapi tentu itu hanyalah kebohongan belaka.
Tapi mungkin keberuntungan tidak ada hari ini, atau memang ia selalu sial setiap hari? Entahlah (name) sudah terlanjur pasrah dengan keadaan,
Yasudah, yang penting bento nya habis lalu ia bisa cepat - cepat kembali ke kelas menghabiskan waktunya sendirian, mendengarkan musik klasik sambil di temani sebuah novel dan hembusan angin lembut, impian sekali baginya.
Tapi rasanya bento nya 'tak kunjung habis, padahal porsi makanannya sudah di kurangi,
Ia juga baru sadar ternyata di sebelahnya adalah Osamu dan kembarannya yang entah sejak kapan keduanya memperhatikan (name) makan, seingat (name) Osamu tidak meminta di buatkan bekal double kemarin maupun hari ini, tapi tatapannya itu loh, kaya mau nagih utang.
(name) sudah tidak tahan lagi di tatapi oleh si kembar, mau bagaimana lagi (name) setidaknya menawarkan bento nya atau apalah, apapun ia lakukan demi bisa makan dengan damai,
(name) mendongak menatap keduanya sekalian melirik yang lain, entah tiba - tiba dirinya menjadi gugup setelah menyadari ternyata bukan hanya si kembar yang menatap nya, namun yang lain juga,"ke-kenapa ya? Rin ngomong dong!" Tanya (name) diakhiri dengan nada sedikit mengecil sambil menyikut lengan Suna yang berada di kirinya.
Suna tidak merespon suruhan (name), ia malah justru memegang kedua pipi sang sahabat dengan wajah datarnya yang masing terpasang jelas,"lu tau geng wacana? Bukan suruhan mereka?" Tanya Suna bertubi - tubi setelah melepaskan cubitannya dan beralih mengelus rambut halus sang puan,
Author ga ada riwayat cinta koq bisa nulis gini yh😔🙏
(name) tidak begitu peduli dengan aksi Suna yang tiba - tiba, ia menatap Suna dan yang lainnya dengan tatapan penasaran,"apaan wacana? Ga kenal gue," tanya (name) balik yang membuat semuanya menghela nafas lega, membuat (name) menjadi sangat penasaran dengan yang Suna maksud,
"Wacana itu singkatan wanita cantik mempesona, namanya aja keren sih tapi faktanya mah mines 10," ucap Kuroo menjelaskan secara singkat, (name) dibuat tambah penasaran karena hanya mendapat setengah informasi dari Kuroo pun langsung angkat bicara lagi,"emang apaan deh? Yang detail dong kalo kasi tau!" Ucapnya sedikit ngegad sambil memindahkan setengah bento nya ke tempat bekal Osamu, pengen katanya.
"Jadi di sekolah ada sekitar 8 geng, tapi yang paling terkenal cuman 2, Qubetu sama Wacana, isinya 5 orang, hampir di sekolah semua murid di sekolah ini takut sama mereka, apalagi si Amora, yakan Ter?" Jelas Bokuto sebelum memaksa Teru setuju dengan penjelasanya,
Teru yang di panggil hanya mengangguk sembari menyeruput kopi espresso yang barusan ia pesan,"oh ya? Kalo ga keberatan boleh sebutin semua anggotanya kak?" Tanya (name) menghentikan makan nya,
KAMU SEDANG MEMBACA
¢σηѕтυℓт [Haikyuu X Reader]
Fiksi Remaja"Cape? Ya sama" - Watari (name) Hanya sebuah kisah sederhana murid SMA pindahan yang langsung mendapat kejutan duar jreng selama 6 bulan ini, 6 nya lagi? Ya gatau. Ilank. Constult (V.) To act stupidly together Started: 12/03/2024 Ended: - ❗WARNING...