¹06 - ℳᥲᥣᥣ(1/?)

95 15 0
                                    

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

Mentari pagi perlahan memancarkan cahayanya menggantikan sang rembulan, sedikit demi sedikit berbagai kendaraan mulai melalui lalang yang menambahkan rasa bising yang sudah terbiasakan.

Dan kini sudah 5 hari sejak (name) pindah di sekolah barunya.

Perlahan mata sang pemilik kamar membuka matanya sedikit karena cahaya yang mengenai matanya.

"Eung, dah pagi?" Gumamnya sambil memposisikan dirinya untuk duduk.

ting!
ting!
ting!

Terdengar suara bising dari sebuah benda yang memecah keheningan membuat sahabatnya yang masih tertidur lelap dengan posisi tubuh yang blak - blak an kemudian membuka matanya pelan sambil mengerutkan dahinya.

Hora, atau yang di kenal sebagai tetangga dekat (name) ikut memposisikan dirinya duduk.

kedua insan yang tengah menatap keluar jendela yang sedari tadi sudah terbuka akibat sang pemilik kamar yang meminta untuk memasang AI untuk membantunya beberapa hal yang mudah dilakukan namun susah dilakukan olehnya,

Kedua gadis yang berada pada kamar dari anak terakhir yang bermarga 'watari' masih loading bersama melihat sekitar seperti pada umumnya manusia bangun tidur.

"Jam berapa (name)?"

"Bentar cek dulu..." Jawab gadis dengan piyama pink hellow Kitty miliknya dengan lemas, ia kemudian mengambil benda lonjong dan tipis yang biasanya manusia sebut sebagai handphone, (name) kemudian menekan 2 kali layar untuk membangunkan handphone yang ntah itu miliknya atau milik sahabatnya.

Matanya membelalak kaget setelah layar ponsel itu memperlihatkan angka yang sangat membuatnya shock.
Sisanya shick shack shock.g

Gadis bersurai (h/c) dengan manik berlian (e/c) langsung melesat keluar kamar untuk bergegas mandi.

Sedangkan Hora yang masih memproses setengah - setengah hanya menatap cengo kepada sahabatnya.

Ia kemudian menatap layar ponsel yang tadi di lempar sembarang arah oleh (name) dengan penuh kasihan ,"kasian dibanting, mending jadi hp gue aja, bakal disayang sampe ajal tiba" monolognya sambil menyatukan tangannya untuk berdo'a yang terbaik pada benda mati tersebut.

Hora kemudian berpindah posisi dari tempat tidur dan mengambil handphone nya yang sudah penuh terisi dayanya setelah di isi semalaman.

Hora kemudian melakukan hal yang sama seperti (name), namun kali ini ia lebih teliti membaca tanggal dan hari yang berada di bawah jam layar.

"Libur ternyata..." Ucapnya lirih sebelum ia pergi meninggalkan kamar menuju ruang makan untuk menggambil sarapannya.

✮ ⋆ ˚。𖦹 ⋆。°✩

Sedangkan di sisi (name) terlihat wajah yang kusut tidak fresh yang sedang menatap malas pada kalendernya yang tidak sengaja ia lihat. (name) mematung, shock dengan tanggal yang di warnai merah.

Merasa tidak percaya, gadis itu kemudian menoleh menatap jam dinding modern miliknya yang juga tertera tanggal dan hari di bawah jarum 2 panjang dan 1 jarum pendek.

"SI ALAN."

✮ ⋆ ˚。𖦹 ⋆。°✩

Sementara itu Hora yang sudah sampai di ruang makan tengah memakan yoghurt bowl sebagai sarapan sehari - harinya, tangan kanannya memegang sendok sedangkan tangan kirinya tengah mengotak - atik handphone buriknya yang masih tetap tidak bisa masuk ke dalam game kesukaannya.

¢σηѕтυℓт [Haikyuu X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang