Part 15. Give Up

354 39 9
                                    

mereka akhirnya sampai pada satu tempat yang bisa dikatakan indah.

this view

sesampainya ditempat tersebut farit dengan wajah terpukaunya melihat pemandangan yang begitu indah, sementara gio juga fokus pada keindahan yang ada dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sesampainya ditempat tersebut farit dengan wajah terpukaunya melihat pemandangan yang begitu indah, sementara gio juga fokus pada keindahan yang ada dihadapannya.

"gio, stop" ucap farit kala melihat kekasihnya itu diam diam melihatnya. dan itu cukup lama.

"udah ngeliatin akunya. sayang banget view seindah ini dicuekin"

"lebih sayang lagi orang secantik ini ga diliatin"

"gioooo, jangan mulai"

gio hanya membalas dengan senyum tipisnya. seraya mengucap ucap rambut farit gemas.

"giiiii"

"why?"

"jangan gitu nah, ntar kamu ga bisa tidur"

"tidurin lah"

"gio!"

"hahaha bercanda sayangku"

farit dengan ekspresi kesalnya nan salah tingkah itu hanya bisa gio lihat dengan sedikit menahan tawa. gio tidak ingin lebih lama menggoda farit. ia tak mau suasana hati farit menjadi buruk. melihat farit tersenyum lebar sudah lebih dari cukup. batinnya.

dalam lamunan mereka, tak sesekali mereka saling melempar pujian satu sama lain. melempar kalimat penenang setelah sekian lama gundah dan gelisah menguasai kehidupan dari keduanya. sekarang, tamat. semua itu hilang dalam sekejap.

"gio, apakah ini surga?" celetuk farit begitu kagum dengan pemandangan didepannya.

sementara gio, meresponnya dengan "indah bukan? dan lebih indah lagi karena ada kamu didalamnya" candaan. oh tidak. gio serius, namun ia kemas semacam menggoda faritnya.

"aku serius gio"

"aku duarius"

"ih kamu ya! terus saja menggodaku"

"baiklah aku lakukan"

"bukan itu maksudku gio sayangggg"

"hah? apa? katakan lagi" ucap gio merasa bahwa mendengar kalimat itu dari mulut farit sangat menenangkan, menyenangkan, membahagiakan tentunya.

sementara farit tersipu malu saat keberaniannya itu justru membuat gio ngelunjak.

tidak lama setelah itu mereka pun akhirnya kembali pulang. sebab mereka pikir bukan waktu yang tepat untuk mereka menghabiskan waktu lebih lama hari ini. farit butuh istirahat setelah kembalinya ia. begitu pun dengan gio yang harus mengistirahatkan pula sejenak hati dan pikirannya yang sempat kalut.

[ BL ] "Love in Silence" - GeminiFourth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang