Part 19. Deep Talk

328 28 3
                                    

Mereka kembali merebahkan tubuh mereka di sofa dengan posisi gio yang kini ada di pangkuan Farit. Setelah beberapa ketegangan diantara keduanya yang sedikit membahas masa lalu, kini mereka sepertinya sudah berdamai dengan semua itu. Hanya saja, terkadang membahas masa lalu sangat asik bagi beberapa orang. Termasuk gio dan Farit.

"Kenapa kamu membahasnya sayang" tanya Gio dengan tatapan tulusnya itu. Sementara Farit sedikit menundukkan kepalanya untuk bertemu langsung dengan sepasang mata Gio.

"Tidak, aku hanya ingin tau" -farit

"Aku senang" -gio

"Hah? Senang? Karena?" -farit

"Karena kamu membicarakan hal hal yang membuatmu tidak nyaman, dan mungkin sudah tersimpan lama dibenakmu" -gio

Farit hanya bisa tersenyum.

"Jadi kecemburuanmu masih sampai sekarang? Anjas juga?" Mendengar itu Farit sedikit terkejut. Kenapa tiba tiba gio membahas perihal Anjas. Padahal ia tidak sekali pun terlihat cemburu saat gio bersama Anjas. Batinnya.

"Kok k-kamu---" -Farit

"Kalau kamu ingin mendengar langsung dari mulutku, dengan lantang aku mengatakan bahwa aku hanya mencintaimu Farit"

"Perihal Anjas---"

"Pertama, aku tidak menyukainya"

"Kedua, aku tidak akan pernah menyukainya"

"Ketiga, itu tidak akan pernah terjadi"

"Keempat---"

"Masih ada yang ke empat? Padahal jawaban satu sampai tiga intinya sama gio"

"Keempat, mustahil akan terjadi lagi"

"Kelima--"

"Kelima? Apalagi sayanggg"

"Kelima, aku hanya menyukaimu" tegas Gio sesekali mencolek hidung Farit.

"Ishh,,sayanggg"

"Cukup" tambah Farit sangat malu. Mendengar kalimat gio dan perlakuannya.

Setelah diam beberapa detik, Farit kembali melanjutkan perbincangan seru itu. Haha. Pikir author 🫵

Farit kembali menunduk dan melanjutkan pembahasan mereka dengan "boleh aku cemburu gio? Boleh aku berpikir negatif? Boleh aku merasa bahwa kamu hanya milikku?"

Tangan gio meraih tengkuk leher Farit sedikit mengelusnya lembut seraya menjawab "tentu saja boleh sayang"

"Silahkan kamu cemburu tentang semua hal yang membuatmu merasa tidak nyaman saat melihat itu"

"Silahkan kamu berpikir negatif tentang hal hal yang menurutmu itu akan bisa terjadi dan kemungkinannya besar"

"Silahkan kau jadikan aku hak milikmu"

"Tapi,,"

"Boleh aku minta sesuatu?" Tanya Gio menarik tangannya mundur.

"Apa?" Tanya Farit

"Bicara" -gio

"H-hah?" -farit

"Bicara Farit" sekali lagi Farit di buat bingung dengan jawaban gio ini.

"Bicarakan semua hal"

"Jika kamu merasa tidak nyaman tentang sesuatu, bicarakan padaku. Tentang hal yang membuatmu cemburu, atau bahkan membuatmu sakit hati, aku mohon bicarakan padaku"

[ BL ] "Love in Silence" - GeminiFourth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang