Part 18. Trust

377 38 4
                                    

"Sayang,,"

"Cukup sayang, ayo kita bicara"

"Heii"

Farit coba melepas pelukannya namun Gio semakin erat mendekapnya.

"Aku harus bilang apa?"

"Cukup katakan kamu akan terus mencintai aku Gio"

"Hal itu tidak mungkin tidak kan Farit? Kamu tentu sudah tau jawaban dari perkataanmu itu"

"Emghhh" pelukan yang nyaman.

.....

Gio sangat senang bisa mengekspresikan diri jika bersama Farit. Tidak lagi ia menjadi orang yang menyembunyikan masalah dan perasaannya. Kini ia semakin terang terangan perihal rasa, gelisah dan penasarannya. Sama seperti halnya ia penasaran tentang siapa yang menyebarkan foto dirinya dan Farit.

"Emghh,,sayanggg kamu udah bangun?" Ucap Gio yang baru saja bangun dan mengusap kedua matanya.

"He'em,,ayo sarapan. Ini udah jam 10"  jawab Farit yang sudah Rapi dengan pakaian kerjanya.

"H-hah? Jam 10? A-aku telat dong" Gio panik setelah mendengar itu.

"Husttttt,,tenang tenang. Kamu aku suruh cuti hari ini" -Farit

"Kenapa?" -Gio

"Hari pertama kamu dikantor setelah kasus itu aja udah kacaunya luar biasa. Kamu harus istirahatin pikiran kamu sayang. Setelah kasus yang rumit itu, dan kemarin---"

"aaa iya iya aku paham. Kamu juga cuti?" Tanya Gio sedikit manja

"Engga, jam 11 aku ada meeting" -Farit

"Yahhh" wajah Gio tampak sedih

"Tapi aku pulang cepet" -Farit

"Serius?" Perubahan wajah yang sangat drastis. Gio sangat senang mendengar itu.

....

Setelah meeting selesai, Farit dikejutkan dengan notifikasi pesan dan telepon di ponselnya yang begitu banyak. Siapalagi kalau bukan Gio yang mengirimnya.

"Ga sabaran" gumamnya lirih sedikit menimbulkan garis senyum dipipinya.

"Gue pulang cepet mar" ucap Farit saat tak sengaja bertemu dengan Mareto di dekat lift.

"Baru jam 1 anjir. Lu kerja apa maen"

"Lagian meeting gue udah selesai"

"Iya juga sih, tapi ini---" Farit lebih dulu masuk ke dalam lift sebelum Mareto menyelesaikan ucapannya.

"Heuh!!!"

"Harus gue lagi ini yang nanganin?"

"Sialan emang si Farit kalo udah bucin" pekik Mareto sedikit kesal namun ia sangat peka dengan sikap temannya itu.

*Tingg

Pintu lift terbuka. Dilihatnya seorang wanita berdiri didepan pintu lift tersebut dan hendak masuk mendekat ke arahnya. Kini mereka terperangkap didalam lift hanya berdua saja.

[ BL ] "Love in Silence" - GeminiFourth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang