3. Pembantu

144 20 0
                                    




---------~☆~---------

Matahari terbit, menampakkan dirinya di jam enam. Suasana begitu sunyi, namun sedikit terang akibat sinar matahari yang mencoba masuk di balik gorden kamar tamu diamnya Sean sekarang. Suara kicauan burung tidak membuatnya terusik.

Namun ia tiba-tiba saja bangun karna ada suara entah dari mana memanggilnya.

"SEAN! DIMANA KAMU? KOK BELUM KELUAR?" siapa lagi kalau bukan teriakan kedua teman sebayanya. Tidur Sean perlahan terganggu, dua manik mata fox mengerjap-ngerjap untuk membuka mata. Bangun dengan tubuh yang sakit semua akibat pukulan-pukulan tadi malam yang ayahnya berikan.

Berjalan sempoyongan untuk membuka gorden, cahaya menerpa wajah lucunya kala ia membuka gorden. Sean melihat dua bayangan temannya berdiri di balik tingginya pintu gerbang rumah. Sean melihat jam dan betapa terkejutnya jam menunjukan jam enam lewat lima belas menit.

"Oh, tidak. Kenapa aku bisa telat bangun." ucap Sean, setelahnya ia buru-buru berjalan cepat ke arah pintu kamar.

Ceklik.

"Ayah masih mengunci ku, bagaimana aku berangkat?" monolognya. Segera ia membuka room chat ayahnya yang ternyata sang ayah memberi beberapa pesan untuk Sean.

Ayah tercinta Sean♡

06.12

|Hari ini kamu tidak perlu masuk sekolah, sebagai gantinya kamu membersihkan kantor saya hari ini.

|Mau tidak mau kau harus kesini. Saya akan mengirim supir pribadi saya setelah kamu membalas pesan saya.

|Ingat, jika kamu berusaha kabur, saya tidak segan membunuhmu seperti kamu membunuh istri saya.

06.23

Baik, ayah.

***

Sean sedikit khawatir apa yang akan ia buat di sana nanti.

"SEAN! KAMU DIMANA?" ternyata Juna dan Riki masih menunggu Sean di depan gerbang rumah Sean. Sean hampir saja lupa, segera ia mengabari temannya lewat grub chat mereka.

Anak-anak BAIK!

06.25

Juna, Riki. Tolong izinin ke bu guru yah
Aku ada kesibukan, gabisa masuk hari ini.

Junaa
|Loh, tiba tiba bngt, sia sia dh usaha kita
berdua manggilin kamu depan gerbang.

Riki minaj, hehe
|Ho'oh, acara apaan emang?

Ga tau, di ajak ayah.

Junaa
|Have fun ya, yaudah kita ke skolah dulu, hmpir telat.

***

Setelah mengabari kedua temannya Sean segera mandi di kamar tamu tersebut. Ya, rumah Sean lumayan besar, tapi rumah tangga Sean hancur.

Sean selesai mandi, dia hanya duduk di pinggiran kasur sambil memandangi sekeliling dengan pikiran yang tidak tenang.

Apa yang akan aku lakukan disana nanti? Lalu ayah merencanakan apa? Aku takut, bagaiman-

TRAITOR? || SunWonKi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang