.
.
.
Pov Erza
Kini sudah dua bulan lamanya kita berempat tinggal satu atap. Sehari setelah acara resepsi pernikahan ayahku yang kedua kalinya, malamnya mama Chika dan Christy langsung memutuskan pindah ke rumah kami berdua. Aku pun tak keberatan akan hal itu, toh dengan rumah sebesar ini cukup terasa kosong karena setahun lebih selepas ibu meninggal hanya aku tempati berdua dengan ayahku saja. Sehingga kepindahan mereka kesini akan menambah suasana ramai dirumah ini.
Ayahku memang bukan orang yang suka memiliki pembantu rumah tangga. Mungkin hanya satu supir saja yang kini bekerja dirumah kami. Itupun jam kerjanya hanya jam 6 pagi sampai 6 sore saja, selepasnya ayah memintanya pulang supaya bisa bekerja lagi esok harinya. Pak Pritno supir keluarga kami, atau lebih tepatnya supir ayahku hanya bekerja seminggu lima kali saja mulai senin sampai jumat. Sehingga jika weekend maka ayahku lah yang mengendarai mobilnya kemana-mana sendiri.
.
.
Cukup tentang itu, kini kita kembali ke malam dimana mama Chika dan Christy resmi pindah ke rumah kami. Karena rumah kami cukup luas dengan 5 kamar tidur, dibagi antara 3 kamar di lantai atas, satu kamar utama yaitu kamar ayahku dan satu kamar tamu yang sama-sama terletak di lantai bawah. Mama Chika tentu tidur bersama dengan ayah di kamar tidur utama, lalu Christy yang tidur di kamar atas yang posisinya tepat bersebelahan dengan kamarku. Alasan ia memilih kamar itu karena ia menginginkan balkon kamar yang menghadap keluar sama persis seperti balkon kamarku.
Flashback.
"Udah semua dek?" Tanyaku padanya setelah membantunya merapikan semua perlengkapannya yang ia pindahkan dari kamar rumah dia sebelumnya. Mulai dari buku-buku, beberapa boneka, hingga beberapa perlengkapan mkliknya. Aku mengedarkan pandanganku ke penjuru kamar berwarna dominan pink pastel ini. Ayah sengaja merenovasi kamar yang akan ditempati Christy sesuai warna yang dia sukai sebelum dirinya pindah ke kamar ini.
"Udah semua kok Kak, makasih ya. Kak Erza pasti capek ya udah bantu beresin sampe malem begini." Ucapnya sambil pose menunduk khas anime-anime jepang yang sering dia tonton. Wajar saja karena dia memang seorang wibu akut.
Dia sering menceritakan dirinya dulu di sekolah susah bergaul dengan teman-teman sebayanya, sehingga pelampiasannya selama ini dengan menonton dan mengoleksi anime-anime jepang yang dia sukai. Itu juga karena mama Chika lebih sibuk bekerja dan jarang meluangkan waktu untuknya. Tapi syukurlah, paling tidak dia tidak melampiaskan ke hal-hal negatif seperti banyak anak seumurannya zaman sekarang.
Setelah membantu Christy pindahan mengatur kamarnya, akupun memutuskan turun ke dapur untuk minum air putih sebelum bersiap untuk tidur. Karena badanku rasanya cukup lelah setelah kemarin mengikuti prosesi acara resepsi ayahku, lalu hari ini harus bantu mengangkati barang-barang pindahan mereka berdua. Namun setelah minum air putih dan akan naik kembali ke kamarku, aku mendengar suara aneh yang familiar saat melewati depan pintu kamar ayahku.
PLOK.... PLOOK.... PLOK.... PLOOKK.
"Aaarrrghhhh..... mmphhh..... arrghhh..... sayyyaarrghh." Aku tertegun mendengarnya aku tau persis suara macam apa yang terdengar itu. Teman-temanku sudah biasa menghasilkan suara semacam itu saat dia dan pacarnya memakai istilah jatah untuk kegiatan sex mereka.
"Aaammmpun.... arrghhh.... sayangrrh.... enaaarrgghhh.... arghhhh.... emphhhh."
Itu sudah pasti suara erangan mama Chika, entah kegiatan sex macam apa yang ayahku berikan padanya di dalam sana sehingga membuat mama Chika mengerang dengan begitu dahsyatnya malam ini. mendengar suara erangan indahnya membuatku membayangkan tubuh seksinya saat kemarin dia meminta tolong diriku untuk membukakan gaunnya saat di kamar rias. Bayanganku atas tubuh seksi putih mulus tanpa cacat miliknya berkelana diotakku membuatku yang masih berdiri didepan kamar ayahku menjadi ikut terbawa suasana dan mulai terangsang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My StepMom 🔞
FanfictionEntah apa yang membuatku mulai melihat berbeda kepada ibu tiriku sejak kejadian itu. Hasrat itu semakin naik saat diriku semakin memperhatikan lekuk tubuhnya, paras cantiknya dan mendengar merdu erangannya. Membuatku semakin ingin mengeksplor hal-ha...