.
.
.
Pov Erza.
Berminggu-minggu kini setelah kejadian diriku menonton pertunjukkan langsung hubungan badan antara ayahku dan mama Chika, kini aku sudah berusaha bersikap normal dan tidak canggung lagi saat berpapasan dengannya. Ayahku pun sudah melakukan perjalanan bisnisnya keesokan harinya, sehingga kini di rumah kami hanya ada tiga orang saja yaitu aku bersama mama dan adik tiriku.
Pak Pritno supir pribadi ayah kini bertugas mengantar jemput Christy ke sekolah sebagai ganti biasanya menyupiri ayahku. Sedangkan mama Chika kini lebih jarang terlihat dirumah, beberapa kali aku hanya bertemu dia pulang larut malam. Setelahnya dia biasanya memilih langsung beristirahat, sehingga semakin jarang interaksi diantara kami berdua.
Aku pun mensyukuri hal itu, sehingga bisa sedikit mengalihkanku dari bayang-bayang kotor tentang dirinya yang sering terbayang di otakku. Untuk sekarang ini, aku lebih sering berinteraksi dengan Christy.
Setelah kejadian mendebarkan saat kami berdua berteduh beberapa hari yang lalu, kukira dirinya akan menjaga jarak denganku. Namun dugaanku salah, justru kami semakin dekat satu sama lain bahkan tidak ada rasa canggung lagi dari Christy kepada diriku. Walaupun sejauh ini kita sudah tidak pernah membahas hal itu sama sekali.
Malam ini aku baru tiba di rumah jam 11 malam, karena baru saja menjemput pacarku Indira yang baru balik ke Jakarta. Karena ia menaiki kereta yang tibanya cukup malam yaitu jam 9 malam. Setelah menjemputnya di Stasiun, aku pun mengajaknya makan malam bersama lalu mengantarnya balik ke kosannya agar ia segera isirahat. Karena besok kita berdua harus ke kampus untuk mengurus beberapa berkas untuk keperluan semester baru.
Sesampainya di rumah, setelah melepas sepatu dan menaruhnya di rak sepatu kudengar suara aktifitas di dapur. Aku pun mengecek ada siapa disana malam-malam begini. Mataku menangkap sosok mamaku yang hanya memakai lingerie tipis berwarna biru muda yang membalut tubuhnya, dirinya sedang menuangkan air panas ke minuman yang ada di gelasnya.
Melihat tampilan seksinya malam ini lagi-lagi membuat ku terpesona melihatnya. Aku yang sudah lama tidak bertemu dengannya kembali membayangkan tubuh indahnya karena disuguhi pemandangan tubuhn yang hanya dibalut pakaian minim saat ini.
"Loh Erza, kamu darimana kok baru pulang?" Tanya mamaku, yang melihatku sedang berdiri memandanginya.
"Anu tadi barusan jemput Indira di stasiun ma, soalnya kan malem ini dia baru sampe Jakarta." Jawabku.
"Ohh kamu udah makan malem? mau mama siapin? masih ada sisa lauk soalnya di kulkas." Tanyanya lagi sambil menawariku makan malam.
"Udah kok ma, tadi sekalian bareng Indira."
"Yaudah kalo gitu, mau mama bikinin susu anget sekalian gak?" Ternyata dia di dapur sedang membuat minuman susu hangat sebelum tidur.
"Gausah, aku paling habis ini mau langsung tidur aja. Soalnya besok kudu ke kampus, takut kesiangan."
KAMU SEDANG MEMBACA
My StepMom 🔞
Fiksi PenggemarEntah apa yang membuatku mulai melihat berbeda kepada ibu tiriku sejak kejadian itu. Hasrat itu semakin naik saat diriku semakin memperhatikan lekuk tubuhnya, paras cantiknya dan mendengar merdu erangannya. Membuatku semakin ingin mengeksplor hal-ha...