Entah apa yang membuatku mulai melihat berbeda kepada ibu tiriku sejak kejadian itu. Hasrat itu semakin naik saat diriku semakin memperhatikan lekuk tubuhnya, paras cantiknya dan mendengar merdu erangannya. Membuatku semakin ingin mengeksplor hal-ha...
Mohon maaf karena cukup lama updatenya. Silahkan menikmati part kali ini.
.
.
.
.
Pov Author.
Seorang wanita terlihat masuk ke dalam suatu ruangan yang terdapat di salah satu gedung perkantoran di ibukota. Ya, wanita itu adalah Chika dirinya baru saja tiba di ruangan kantornya diikuti dengan asistennya yang sedari tadi mengikutinya dari belakang.
"Gimana jadwal gue hari ini, Shel?" Tanya Chika kepada asistennya itu.
Asistennya yang bernama Ashel itu pun segera memperhatikan tablet yang dia genggam untuk memastikan jadwal bosnya itu untuk hari ini. Ashel dulunya adalah rekan kerja Chika yang masuk ke kantor suaminya berbarengan dengannya. Maka saat Chika dipercaya suaminya memimpin kantor ini, dirinya menjadikan Ashel yang merupakan orang paling dia percaya di kantor sebagai asistennya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hari ini gak ada jadwal meeting kok Chik, paling nanti tinggal ngecek sama nerima laporan aja dari kepala divisi." Jawab Ashel setelah memastikan jadwal Chika hari ini.
"Yaudah bagus deh, bisa pulang agak cepet gue hari ini."
"Oh iya, mau ngasih tau juga untuk kunjungan bisnis lu ke Jogja semua tiket pesawat sama hotel untuk menginap disana udah gue siapin buat 5 hari disana." Jelas Ashel akan beberapa tugas yang Chika berikan beberapa hari lalu setelah rapatnya dengan Albert di kantornya.
"Siiipp bagus kalo begitu. Jadi gue gak perlu repot-repot nerima penginapan yang sudah disiapin sama mereka."
Chika memang sengaja meminta Ashel menyiapkan tiket pesawat dan hotel sendiri untuknya selama kunjungan survey bisnisnya. Walaupun sebenernya Albert yang merupakan rekan bisnisnya untuk proyek saat ini sudah menawarkan untuk berangkat bersama namun Chika menolaknya.
Karena Chika sendiri tau, jika dia mengiyakan hal itu maka interaksinya dengan Albert akan terkesan terlalu dekat. Ditambah dirinya memang tidak terlalu nyaman akan hal itu. Sehingga saat Albert menawarinya untuk dirinya menginap di Hotel milik Albert yang juga berada disana, dirinya juga menolaknya. Chika ingin bersikap profesional dan benar-benar menjaga jarak dengan lelaki manapun, terlebih untuk seseorang pengusaha muda yang usianya tidak terlalu jauh darinya.
Dirinya memang berniat berangkat seorang diri pada kunjungan survey nantinya. Karena Ashel yang merupakan asisten kepercayaannya harus dirinya minta tinggal di Jakarta untuk memimpin di kantor jika-jika ada sesuatu yang diperlukan secara mendadak. Karenanya hal itu pula yang membuat Chika memilih menjaga jarak dengan Albert walaupun mereka sama-sama harus melakukan final survey ke lokasi bisnis mereka bersama.
Saat mereka sedang berbincang di ruangan Chika merencanakan agenda Chika selama di Jogja dan Ashel di Jakarta, tiba-tiba telefon di meja kerja Chika berbunyi. Chika pun diberi tahu jika Albert ternyata tengah berada di lobby kantornya ingin menemuinya. Sehingga Chika memerintahkan pada receptionisnya untuk mengantar Albert ke ruangannya.
