#frustasi

34 10 2
                                    

。♡ happy reading all ✧。

di sore hari Ira sedang duduk bersantai di balkon kamarnya, sambil mendengarkan musik dan membaca komik favorit nya, baginya ini adalah surga dunia, di mana ia bisa bersantai dan tidak ada yang mengganggunya.

srrttt...

terdengar suara pintu di buka, tapi Ira sama sekali tidak menghiraukan suara itu, ia tetap fokus dengan komik yang ia baca.

"fokus banget"

sontak Ira kaget mendengar suara itu, ia langsung menoleh ke samping di mana suara itu berasal,
dan ya itu adalah Naufal, ia lupa kalau
sekarang dirinya bertetangga dengan bocah menyebabkan ini, Naufal tersenyum melihat ekspresi kaget ira, membuat ia tertawa kecil.

"apaan sih lo, ganggu banget"

"kok lo gitu"
ucap  Naufal dengan nada yang di buat-buat
di tambah wajah sok sedihnya, seolah olah ia sangat tersakiti, Ira yang melihat wajah sedih Naufal merasa tidak enak dengan ucapannya.

perlu kalian tau, Ira itu orang nya gak enak an

"ya lo lagian ngagetin gue"

"kan gue cuma bercanda"

"bercanda lo gak lucu"

"ya maaf"

Ira benar-benar kesal dan marah dengan bocah ini,
tidak tau kenapa setiap melihat wajahnya, selalu saja
membuat ia kesal, ingin sekali ia mencabik cabik wajah nya 'tapi..

"argh... pusing gue liat wajah lo"
teriak Ira dengan frustasi

"tapi lo suka kan"
jawab Naufal dengan senyum ala-ala, bapak-bapak
genit, Ira yang melihat itu semakin di buat kesal.

"gila gue lama-lama, sini lo gue cabik cabik
tu muka lo"
jawab ira dengan sangat frustasi kemudian ia mengambil komik nya dan menutup pintu balkon kamarnya.

"benci bangett gue sama lo!!"
teriaknya dari dalam kamar

"awas benci nanti lo suka, sama gue"
sahut naufal dari luar, kali ini Ira benar benar
di buat kesal dengan kedatangan cowo itu, sebagai tetangga nya, ia benar-benar sudah muak.

setelah drama panjang antara Naufal dengan nya,
Ira memutuskan keluar dan turun untuk makan malam,

"Sarah yang melihat ira turun, segera memanggil nya untuk bergabung, tapi sebelum Sarah melihat raut wajah Ira yang terlihat kesal, yang terlihat jelas di wajahnya
tanpa basa-basi Ira langsung duduk di meja makan

"sayang kamu kenapa" tanya Sarah dengan khawatir
"kok kam-" belum selesai Sarah bicara

"ira benci banget sama Naufal bun, kenapa harus bocah ngeselin itu yang tinggal di situ, kenapa gak orang lain aja yang di situ"
oceh Ira dengan frustasi.

"kamu gak boleh seperti itu dong sayang, dari dulu kita ini sudah dekat dengan keluarga mereka, dan yang bunda lihat naufal itu anak yang baik ramah dan sopan"

Ira memutar matanya
" baik? dari mananya coba "

" Ira, kamu itu harus menghormati orang lain, terutama dengan keluarga mereka, begitu juga dengan nak naufal, keluarga mereka itu sudah banyak membantu keluarga kita dari dulu, kalian dulu kan sahabat, kenapa sekarang malah kaya musuh begini "
ucap Sarah menasehati Ira

" siapa aku, sama cowo itu sahabat "
tanya Ira sambil menunjuk ke diri nya sendiri

" sudahlah, ini bunda minta tolong kamu antar kan, kue ini ya ke rumah-"

"jangan bilang kerumah boca tengil itu, gak Ira gak mau, bunda aja"

" kamu gak boleh gitu, dan jangan panggil seperti itu Ira, cepet gih sekalian kamu kasih salam sama mama nya Naufal, pasti dia senang ketemu sama kamu "

mau tak mau ira mengiyakan
perintah dari bunda nya ini, untuk mengantarkan kue
ke rumah naufal dan menyapa keluarga mereka

akhirnya Ira sudah sampai di depan gerbang, rumah Naufal dengan ragu ia menekan bel
lama menunggu tidak ada yang keluar, ia tersenyum tidak perlu repot-repot ia harus bertemu dengan cowo itu, Ira berbalik dan hendak pergi.

stttt
suara gerbang di buka, Ira Kembali berbalik
dan ya itu adalah ana, ibu Naufal
di dalam hatinya ia mengatakan 'kenapa harus di bukan tanteee' dengan tertekan Ira tersenyum

tapi sebelum itu Ira terpesona melihat wajah Tante ana
'cantik banget ini tante tante, awet muda lagi kaya di komik itu'






Beautiful Smile Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang