12. Mending Balikan.

525 65 19
                                    

Disarankan untuk membaca nya nanti malem hehe

•••

"Hah?" Kedua temannya terkejut saat Khaotung memberitahu mereka tentang First yang mengatakan jika dia jatuh cinta pada Khaotung.

Khaotung bingung sekaligus tak percaya, itu sebabnya dia memilih berlari pada teman-temannya dan berharap solusi yang dia dapatkan. Di sisi lain Perth mengajaknya untuk kembali bersama, di sisi lain juga ada First menyatakan isi hatinya. Yang menjadi permasalahannya sekarang adalah Khaotung masih mencintai Perth dan perasaannya untuk First tidak lebih dari seorang teman.

"Tapi menurut gue sih lo kasih kesempatan hati lo buat nerima Pak Kana. Kalo lo nerima Perth lagi, lo bakal ngulangin penyesalan yang sama," usul Book.

Khaotung menghela berat napasnya. Kedua temannya ini tidak merasakan perasannya, sulit untuk Khaotung menyimpan Perth di hatinya, dan sekarang dia harus membuang perasaannya untuk Perth? Tidak, dia akan memikirkan ini terlebih dahulu.

"Perth ngelakuin hal itu juga karena gue yang sibuk sama Keena. Kalian tau sendiri kan sebelum gue tinggal bareng First gue gak pernah biarin Perth sendiri? Perhatian gue sepenuhnya buat dia, bukan buat yang lain," jawab Khaotung membuat Book geram dengannya.

"Lo gak tau gimana Perth di belakang lo, Khaotung! Bisa aja kan sebelum lo sama pak Kana dia udah selingkuh di belakang lo!" Tegas Book.

Tapi Khaotung tidak ingin langsung percaya dengan perkataan temannya. Menurutnya Perth bukan tipikal pria yang suka berselingkuh, Perth itu setia katanya.

"Kalian bahkan belum nanya alesan gue mau balikan lagi sama Perth. Apa salahnya sih ngasih kesempatan kedua buat Perth? Kalau pun emang dia suka selingkuh bahkan sebelum gue sama First, gue bisa bikin hatinya cuman buat gue. Di sini kasus gue sama dia sama, gue juga jalin hubungan sama orang lain tanpa sepengetahuan dia," kata Khaotung.

Mix baru saja membuka mulutnya ingin mengatakan sesuatu tapi Khaotung menyelanya, "walaupun hubungan gue sama ayahnya Keena kejalin karena kontrak, gue juga tetep salah karena udah bohong sama Perth. Dan lagi, gue cuman sayang sama anaknya doang."

"Itu alesan lo?" Tanya Mix yang sedari tadi ingin membuka suaranya.

Khaotung mengangguk. "Itu salah satunya. Alasan lainnya adalah kontrak gue sama dia bentar lagi berakhir dan gak mungkin di perpanjang, kalau pun di perpanjang ya tetep bakal berakhir juga. Gue gak mau nyakitin diri sendiri, gue masih pengen bahagia."

"Jadi kesimpulannya adalah?" Tanya Book, dia juga geram mendengar alasan-alasan Khaotung karena saat ini dia sangat mendukung hubungan Khaotung dengan dosennya. Tapi apa boleh buat, bukan Book ataupun Mix yang akan menjalaninya, tapi Khaotung sendiri.

"Ya mending balikan sama Perth lah. Gue kasih tau ya, sebenernya gue gak bisa marah sama Perth walaupun dia bikin gue kecewa sama dia. Kemarin emang keliatannya gue marah banget sama dia, tapi aslinya gue kangen banget sama dia," Khaotung menghela napasnya kemudian menyandarkan kepala pada sandaran sofa yang tengah dia dan temannya duduki.

"Gue gak tau lo itu bego atau terlalu terobsesi sama Perth. Tapi ya terserah lo lah, tapi nanti jangan nyesel ya lo lebih milih Perth daripada Pak Kana," kata Mix.

Khaotung mengangguk-anggukkan kepalanya. "Gak bakal, perasaan gue gak pernah salah soalnya."

•••

Khaotung baru saja kembali dari rumah Mix, dia sedikit lega setelah First menyatakan perasaannya. Baru kali ini Khaotung mendapatkan solusi dari teman-temannya walaupun tidak secara langsung.

Mendengar pintu tertutup, First yang tengah menimang Keena supaya tertidur segera menoleh ke arah sumber suara. First sedikit menyesal mulutnya tidak bisa tertahan untuk tidak mengatakan isi hatinya pada Khaotung, padahal dia sudah sangat menjaga agar hal tersebut tidak pernah terjadi.

Mr. Kanaphan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang