Lee Hyo Ri sedang merencanakan kegiatan satu bulan terakhirnya di Amerika. Hyo Ri bersekolah disini sedari dua tahun lalu karena undangan dari Redlands, California. Dia cukup sangat merindukan Seoul, dimana seharusnya dia bertempat. Jadi dia akan melepas satu tahunnya itu dan pulang kesana. Gurunya sangat menyayangkan itu, tapi Hyo Ri tak sanggup lagi menahan kerinduannya untuk bersua dengan udara disana. Dia menulis diary-nya sebelum tidur.
20 November 2014,
Sebentar lagi aku akan pulang ke Korea. Rumahku tunggu aku!Mentari pagi membangunkan Hyo Ri dengan lembut masuk ke sela-sela gorden kamarnya. Dia tinggal di rumah milik keluarganya, yang lumayan luas untuk ditinggali seorang diri. Dia membuka semua gorden dan membiarkan cahaya luar bebas masuk ke dalam menyinari setiap sudut ruangan. Dia pun membuka pintu terasnya yang langsung disapa oleh deburan ombak didepan sana. Ya rumahnya langsung menghadap ke pantai biru yang memukau.
Dia bersiap bersekolah, memakai kaos pendek berwarna biru, memakai celana jeans pendek yang memperlihatkan kaki putih panjang rampingnya. Dan tak lupa converse dongkernya. Penampilannya sederhana dan manis ditambah rambutnya yang dikuncir kuda. Dia pergi mengendarai mobilnya menuju sekolah dengan lebih semangat, dan mengikuti pelajaran lebih seksama.
"Are you really wanna go back to Korea after final test?" Micelle, temannya meyakinkan.
"Yes, i'm sorry Micelle, i just miss my home so much" ucap Hyo Ri.
"Yeah, i know" Micelle tersenyum pada Hyo Ri.
Final test tinggal menghitung hari, Hyo Ri belajar dengan maksimal. Setiap pulang sekolah dia selalu berkunjung ke perpustakaan sekolah untuk sekedar membaca buku, mencari hal yang tak ia mengerti, mengisi waktunya dengan kesibukkan yang berarti.
Line!. Nam Joon yang sedang menulis di teras rumahnya langsung membuka line-nya itu setelah mendengar bunyi tersebut.
Dia menyunggingkan senyuman setelah melihat line dari Taehyung, adiknya.
Taehyung: Hyung cepatlah pulang, Jin hyung menjadi penguasa disini. Tiba-tiba saja namaku sudah terdaftar di Universitas Kedokteran Min Woo, dia kejam sekali.
Line!. selang beberapa waktu linenya berdering lagi. Sekarang kakaknya yang mengirim pesan.
Jin: Abaikan saja dia. Anak itu sungguh susah diatur. Dia marah-marah tak jelas bila eomma dan appa tidak sedang di rumah. Oh, iya bagaimana kabarmu? Desember, kan?"
Dia membalas pesan dari kedua saudaranya itu.
Pada Taehyung
Taehyung kau benar-benar tidak berubah. Jangan membuat Jin hyung pusing. Dasar kau keras kepala. Haha..