SEVENTH PRINCE

1.8K 216 19
                                    

"Pagi Hyo Ri" sapa orang-orang yang melewatinya.

"Pagi" balas Hyo Ri kepada orang-orang yang menyapanya, dan tak dikenalnya itu.

Tak susah bagi Hyo Ri untuk menjadi populer. Dari mulai kepintaraannya, keterampilannya, kecantikannya, bakatnya, sempurna. Dia pun ramah pada semua orang, membuat suasana nyaman bagi semuanya.

"Hai Hyo Ri" sapa si Maknae Jeongguk, begitulah panggilan teman-temannya.

"Hai" balas Hyo Ri.

"Apa kau sudah mengerjakan matematikamu?" tanyanya.

"Iya sudah, tapi ada dua nomor yang tidak kumengerti" keluh Hyo Ri.

"Yang mana? Sini aku jelaskan" kata Jeongguk.

"Kau memang suka matematik ya Jeongguk" ucap Hyo Ri.

"Aku sebenarnya tak bisa, tapi kan aku dibantu oleh hyung-hyungku" jelasnya. "Kau juga begitu,kan?"

"Aku belajar sendiri, karena oppaku sibuk" kata Hyo Ri.

"Hyo Ri" panggil temannya. "Sepulang sekolah ke Sinae Restaurant, yo."

Jeongguk tau, itu restaurant groupnya yang dipegang Jin Hyung.

"Boleh" kata Hyo Ri.

"Jadi nomor ini..." Jeongguk mulai menjelaskan.

***

"Mmm, makanan disini enak banget" kata Sin Am temannya itu.

"Iya" Hyo Ri membenarkan.

"Kau suka sekali kopi ya rupanya" kata Sin Am.

Hyo Ri mengangguk, sambil menyeruput kopinya lagi.

"Aku ke toilet sebentar ya" kata Hyo Ri.

Sin Am mengangguk.

Tiba-tiba seorang maid yang membawa nampan berisi minuman tersandung dan menabraknya jatuh . Hyo Ri pun terbanjur minuman-minuman itu.

'Prang..!', sekitar gelas pecah terjatuh satu mengenai kepalanya mantap.

"Aw!" ringis Hyo Ri.

Seketika restaurant menjadi hening.

"Ma-maafkan saya nona. Ini Kecerobohan saya!"

"Hyo Ri!" seru Sin Am. "Tolong lebih hati-hati dong!"

"Tidak apa Sin Am, iya tidak apa-apa" ucap Hyo Ri.

Tiba-tiba badan Hyo Ri ditutupi jas cokelat oleh seorang lelaki.

"Bereskan ini" katanya. "Ayo berdiri" Hyo Ri pun dibantu berdiri.

Setelah itu Hyo Ri dan Sin Am tidak menghabiskan makanannya sampai selesai karena Hyo Ri yang basa kuyup. Pemuda tadi pun meminjamkan jaketnya pada Hyo Ri.

"Kau tidak apa-apa Hyo Ri?" tanya Sin Am. "Paman Myung tolong agak cepat ya, Hyo Ri basah kuyup" kata Sin Am pada supir Hyo Ri.

"Sampai bertemu besok" kata Hyo Ri.

"Hati-hatilah" kata Sin Am sebelum Hyo Ri menutup pintu mobilnya.

Baik sekali dia meminjamkan jasnya. Harum...

***

Jimin sedang menatap langit ditaman rumahnya. Kini impian untuk memasuki Hukum diambang kelenyapan, karena ayahnya. Ya, direktur apotek milik kakeknya. Jimin meneruskan itu, dia harus memasuki Farmasi.

"Jimin.." lirih ibunya memanggil.

"Eh eomma?"

"Ada apa Jimin?" tanya ibunya yang tau sejak tadi mukanya murung.

The Seven Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang