"Jadi bagaimana kau disana?" tanya Ho Seok pada Nam Joon.
Mereka sedang berada di Restaurant mengadakan pesta penyambutan Nam Joon disana.
"Baik-baik saja, melakukkan rutinitas seperti biasa setiap harinya, ke pantai tiap senja, ke perkebunan jeruk, pokoknya masih banyak bila kuceritakan kalian takkan bisa pulang" kata Nam Joon.
"Jadi ada orang Amerika disini?" Yoongi baru saja datang.
"Hei!" kata Nam Joon.
Mereka berpelukan. Bersua untuk yang pertama kalinya sejak 2 tahun terakhir.
"Apa kabar kau? Kulitmu ini tambah mencokelat saja, kau juga tambah tinggi" ucap Yoongi.
"Itu karena kau yang tidak tumbuh hyung" ejek Ho Seok.
"Kau ingin membuat keributan disini?" tatap Yoongi sinis.
Nam Joon hanya terkekeh melihat mereka yang tetap tidak berubah.
"Nam Joon hyung!" sapa Jeongguk yang baru saja tiba memintanya untuk ber-high five.
"Kau akan masuk tahun ke-3 ya? Semangat!" Nam Joon menyemangati.
"Hyung!" kata Jimin yang baru saja datang. "Jadi benar, kau akan disini untuk fokus pada perusahaan?"
"Iya, itu benar" jawabnya.
"Lain kali jangan pergi sendiri! Kita pergi bersama,bagaimana sih kau ini?" kata Jimin.
"Jadi bagaimana? Kau meninggalkan sastra Inggrismu itu?" tanya Jeongguk.
"Aku tidak meninggalkannya, aku akan terus mengembangkannya. Hanya saja kali ini aku akan sangat fokus pada perusahaan" jawabnya.
"Nam Joon, kau harus menemui para tamu dulu" kata ayahnya menghampiri.
"Aku tinggal sebentar ya" kata Nam Joon disusul dengan anggukan mereka.
"Lumayan juga tata ruangan restoran ini" kata Yoongi.
"Siapa dululah managernya" ucap Jin datang menghampiri mereka dengan menyombongkan diri.
"Apalah kau ini hyung" kata Ho Seok. "Mana Taehyung?" tanyanya.
"Dia lagi di ruanganku" jawab Jin.
Taehyung sedang rebahan disofa ruangan kakaknya memejamkan mata sambil mendengarkan musik dengan earphonenya. Tak lama dia mendengar suara pintu terbuka, seseorang memasuki ruangan itu. Taehyung sangka itu adalah kakaknya- Jin, jadi dia tak peduli, matanya tetap terpejam.
"Hei kau!" kata Ho Seok.
Taehyung langsung terbangun setelah mendengar suara yang memanggilnya itu adalah Ho Seok hyung.
"Eh, hyung" kata Tehyung membuka earphonenya lalu tersenyum masam.
"Ada apa?" tanya Ho Seok. "Kulihat dari kemarin kau lebih banyak diam."