👑👑👑
POV author
"Pagi mommy, pagi Daddy, pagi kak." Clarissa menyapa anggota keluarga nya yang sudah berada di meja makan.
"Pagi juga sayang." Jawab orang tua nya.
"Pagi juga dek." Jawab sang kakak.Di meja makan sudah terhidang nasi goreng seafood sama tempe tahu goreng. Ada juga lupis ketan hitam sama cenil yang di makan dengan kuah gula merah.
"Wah ini apa mom,kok hitam hitam begini..? Tanya Clarissa.
"Mommy juga gak tau sayang,mommy juga baru liat, tapi kayak nya enak Lo."
"Palingan juga makanan kampungan hasil karya si pembantu bar bar." Celetuk alaskar.
"Hus gak boleh gitu, kita harus menghargai orang lain yang sudah bersusah payah membuat makanan untuk kita." Mommy Annisa menasehati putranya.
"Kan dia bekerja buat kita mom,kita menggaji dia,bukan gratiskan." Alaskar tidak mau kalah.
"Iya, tapi kita tetap harus menghargai orang lain,kita tidak boleh menilai rendah orang lain,karna di mata Allah kita semua sama." Nasehat sang mommy.
Alaskar hanya mendengus sebal.
Dari arah dapur fania datang dengan membawakan kuah gula merah di tangan nya."Mbak ini apa sih nama nya ? Kok hitam hitam begini? Dan cara makan nya juga gimana..? Tanya Clarissa.
"Oh ini nama nya lupis ketan hitam non,sama cenil yang di makan dengan kuah gula merah." Jelas fania.
"Makanan kampungan kok di sajikan di sini." Ketus alaskar.
"Ini memang makanan kampung tuan tapi insya Allah enak kok,coba aja deh ! Tapi kalo tuan gak mau juga gak papa,saya juga gak bakalan rugi,toh saya hanya mencoba menyajikan,kalo suka ya Alhamdulillah kalo enggak ya gak masalah." Timpal fania.
"Sudah sudah kenapa malah jadi ribut Mulu sih kalian ini? kayak kucing sama tikus saja. Kamu juga alaskar kalo kamu gak mau gak usah di makan..!" Tegas nyonya Annisa.
Alaskar pun hanya mendengus sebal,dalam hati dia mengumpati fania.
"Gara gara gadis kampung itu,pagi pagi gue udah kena ceramah dari mamah Dedeh, lama lama nih rumah gak tenang lagi sejak kedatangan tuh cewek resek.
Huhff." Alaskar menghela nafas kasar.
Walaupun dengan muka enggan tapi alaskar tetap mencoba makanan kampung buatan Fani,tak ayal alaskar juga sebenarnya penasaran sama kue yang namanya lupis tersebut.kemudian Mereka semua pun mencoba lupis dan cenil buatan fania yang telah di jelaskan cara makan nya gimana.
"Wah ternyata enak banget ya,tidak buruk juga." kata Dirga.
"Iya ya,penampilan nya aja yang hitam,tapi rasa nya enak banget." Kata tuan Damian.
"Wah sering sering aja fan kamu buat makanan kayak gini, ini beneran enak loh, walaupun makanan kampung,kata Dirga."
"Kalo gini sih gak kalah enak sama makanan di restoran." Clarissa menimpali.
"Alhamdulillah kalo semuanya suka, besok besok saya bikinkan lagi kalau begitu."
"Lain kali boleh deh kamu bikin makanan khas di desa kamu fan..!" Kata nyonya Annisa.
"Kok kamu punya ide bikinin ini buat kita fan?' tanya nyonya Annisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMBANTU BAR BAR MILIK TUAN ALASKAR
RomanceFania keisya gadis cantik berusia 20 tahun yang merantau ke kota,bekerja sebagai pembantu d rumah CEO arogan. Berharap akan sukses setelah bekerja di kota agar bisa membantu perekonomian keluarga nya, menyekolah kan adik adik nya. sampai sarjana...