Bab : 16

123 8 0
                                    

               Happy reading..

   

Brak..

    Cekit.. kira kira begitulah suara mobil di rem mendadak.

    Astaga..
Alaskar langsung memarkirkan mobilnya. Alaskar turun dari mobil.

       "Aduh." suara orang yang sedang mengaduh kesakitan.
Dagangan ku sudah tidak bisa di jual lagi, mana masih banyak lagi, mungkin ini cara Allah menegurku agar tidak lupa bersyukur atas apa yang sudah kami miliki. Dan kami lebih dekat dengannya lagi

      "Ibu tidak apa..? Apa ada yang terluka..? Tanya abizar.

      "Ah tidak apa apa nak, cuma lecet sedikit." Kata wanita itu.

     "Ayo saya antarkan ke rumah sakit Bu, biar saya antarkan ke rumah sakit buk."

      "Tidak usah repot-repot nak, ibu gak papa kok."

       "Tidak Bu, sudah kewajiban saya karna ibu celaka juga Karena saya." Kata alaskar.

       "Baik lah nak, tapi ibu gak apa apa,cuma lecet sama terkilir saja, kalo di urut juga nanti sembuh."

      "Ya sudah kalo begitu habis dari rumah sakit saya antarkan ibu ke rumah tukang urut saja."

       "Tidak usah nak, habis dari rumah sakit ibu langsung pulang saja, kebetulan suami ibu tukang urut, jadi ibu bisa di urut sama suami ibu nanti."

      "Ya sudah kalo begitu Bu, mari saya bantu ibu jalan."

      Ibu itu jalan dengan sedikit pincang, karena kakinya terkilir akibat terserempet mobil alaskar.
Alaskar kembali ke depan mobilnya untuk mengambil barang ibu itu.

      Kemudian alaskar kembali melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit terdekat, untuk mengobati luka ibu itu.

     Sesampainya di rumah sakit, alaskar langsung memapah ibu itu, "Sus tolong bantu obati luka ibu ini ya..!" Kata alaskar pada suster yang ada disitu.

     "Baik tuan, mari Bu silahkan masuk, Kuta obati luka luka ibu "

     "Ibu ini kenapa sus..? Tanya dokter

      "Saya tadi terserempet mobil dok." Kata sang ibu.

     "Oh kok bisa buk? Ya sudah saya periksa dulu ya buk." kata dokter itu lagi.

    "Iya Bu dokte tadi saya nyebrang jalan gak liat kiri kanan dok, soalnya saya lagi buru buru."

      "Oalah buk, lain kali keselamatan paling utama buk, untung ibu cuma lecet lecet sama terkilir, coba kalo sampai patah tulang, pasti bakalan lama sembuhnya buk."

      "Iya dok, saya memang salah, mungkin ini sebuah teguran dari Allah buat saya."

Setelah di periksa tidak di temukan luka yang parah akhirnya dokter menyuruh susternya untuk mengobati luka sang ibu, sedangkan dokter cantik itu menulis resep obat buat sang ibu.

      Suster punengobati luka ibu itu.
"Lukanya tidak parah, cuma lecet sama terkilir saja tuan, jadi ibu bisa langsung pulang gak perlu rawat inap." Jelas suster itu.

      "Terimakasih banyak ya dokter, suster." kata ibu itu.

      "Sudah tugas kami buk, untuk mengobati pasien yang terluka." Oya tuan silahkan urus administrasi nya sama Nebus obat di apotek rumah sakit ya."

     "Buk, saya urus administrasi dulu ya, ibu tunggu di sini dulu."

     "Iya nak."

     Alaskar langsung mengurus administrasi sama menebus obat.
Lima belas menit menunggu akhirnya abizar selesai,dan langsung menuju ke kamar ibu itu tadi.

PEMBANTU BAR BAR MILIK TUAN ALASKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang