8

1 1 0
                                    

Bagaimana hari nya?

tandai typo!!

Happy reading🚀🚀

....

Jam menunjukkan pukul 9 malam, Alea dan Rana pun sudah pulang kerumah. Alea tak menginap dirumah Rana lagi karena besok sudah sekolah.

Rana pun sempat memaksa Alea untuk menginap lagi satu malam tapi Alea tak menghiraukan permintaan Rana itu.

Setelah membersihkan badan, Alea tak langsung tidur melainkan melihat ponsel nya apakah ada notifikasi dari orang tua nya yang berada diluar kota.

Sedih karena harus mandiri disaat semua teman-teman nya mempunyai keluarga harmonis sedangkan Alea tidak.

Ah kalau memikirkan keluarga yang ada malah tambah sedih, Alea pun membuka chat dari Leon yang besok mengajaknya untuk berangkat sekolah bersama.

....

Hari senin adalah hari yang paling di benci oleh anak sekolah. Karena di hari senin semua kerapihan diperiksa oleh anak osis dan guru.

Alea pun sama hal nya, dia sedang mencari dasi nya yang entah hilang kemana. Sudah mengacak-acak laci tempat nya menyimpan dasi tapi tetap tak ada.

Sedangkan waktu sudah hampir siang. Leon juga sudah menunggu di depan rumah nya, sambil memainkan ponsel.

"Ahh bodolah di hukum juga" pasrah Alea lalu keluar dari kamar.

Tak lupa mengunci pintu rumah, berjalan menghampiri Leon dengan wajah yang sedikit tertekuk.

"Kenapa muka nya begitu?" tanya Leon yang melihat wajah Alea tak bersemangat untuk sekolah.

"Dasi gue hilang" jawab nya dengan nada sedih.

Leon hanya ber oh ria saja. Setelah Alea naik ke atas motor nya, Leon langsung menarik gas motor nya menuju ke sekolah.

Kali ini Leon menjalankan motor nya agak cepat karena jam sudah menunjukkan pukul 6.50 yang pasti nya 10 menit lagi gerbang akan ditutup.

Alea yang berada di boncengan Leon hanya diam saja meskipun ada rasa takut di hukum karena atribut nya tidak lengkap.

Akhirnya mereka sampai di sekolah sebelum upacara dimulai.

Alea turun dari atas motor Leon, lalu membenarkan tatanan rambut nya yang sedikit berantakan.

"Nih lo pake punya gue" Leon memberikan dasi nya kepada Alea.

"Gamau ntar lo di hukum" Alea tak mau membuat orang lain di hukum hanya karena menolong dia.

"Gapapa udah cepet pake" Leon tak membiarkan Alea membantah lagi, dia langsung saja meletakkan dasi nya di telapak tangan Alea lalu pergi berlari menuju lapangan.

Alea masih memandangi kepergian Leon, sampai dia tak menyadari bahwa sudah ada Rana disebelah nya yang sedang tersenyum geli melihat Alea dan Leon.

Rana mencolek lengan Alea dengan genit. Alea sempat terkejut melihat Rana yang sudah menatap nya dengan genit.

"Cieeeee yang dikasih dasi sama mas pacar" Rana terus menggoda Alea.

Alea yang di goda pun merasa malu sekaligus senang. Entah senang karena apa?.

"Apasih Na" Alea meninggalkan Rana yang masih berdiri di parkiran.

"Woii Al tungguin, bareng elah ke lapangan nya" Rana berlari mengejar Alea yang sudah berada jauh di depan nya.

Upacara sudah selesai sejak 10 menit yang lalu. Para murid SMA Wismagama berbondong-bondong pergi menuju ke kantin mau pun toilet.

Lain hal nya Alea dengan Rana yang memilih untuk ke taman, sambil menunggu bel masuk berbunyi lebih baik menghabiskan waktu untuk menenangkan pikiran.

LEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang